Jakarta, (Tagar 21/12/2018) - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni angkat bicara menanggapi agenda pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang direncanakan bertemu pada Jumat, 21 Desember 2018 pukul 15.00 di kediaman SBY, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Pada prinsipnya Sekjen PSI menyambut baik dan senang bila elit politik bertemu. Apalagi pertemuan itu merupakan gelaran lanjutan dari perjumpaan dua jenderal yang terakhir bertemu pada September lalu, dalam drama akhir dengan dipilihnya Sandiaga Uno sebagai cawapres pendamping Prabowo pada Pilpres 2019.
"Khusus mengenai pertemuan Pak Prabowo dan Pak SBY saya kira juga akan sangat bermanfaat bagi publik terutama untuk me-refresh, menyegarkan kembali memori masyarakat mengenai sebutan Partai Demokrat kepada Pak Prabowo yaitu Jenderal Kardus," tulis Raja Juli Antoni melalui pesan singkat kepada Tagar News, Jumat pagi (21/12).
Menurut Antoni, pertemuan dua jenderal ini juga akan menjadi pengingat bagi rakyat akan politik dua kaki. Lebih lanjut ia menjelaskan, ihwal keengganan Partai Demokrat dalam mendukung Prabowo dengan sepenuh hati.
"Partai Demokrat kan mengizinkan kader dan calegnya mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019," tambahnya.
Seperti diketahui Gubernur Jawa Timur Soekarwo sekaligus kader Demokrat pernah menyatakan bahwa 157 (pengurus) partai Demokrat mendukung Jokowi, dan 56 sisanya mendukung Prabowo. Selain itu, Deddy Mizwar yang merupakan Ketua Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Jawa Barat, sudah memutuskan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilu 2019.
"Sekali lagi, pertemuan ini baik untuk menyegarkan kembali ingatan rakyat mengenai jenderal kardus dan politik dua kaki," pungkasnya. []