Pertumbuhan Kendaraan Listrik Menurun Tahun 2024 Ini

Meskipun penjualan mobil listrik melonjak 46% tahun lalu, penjualan hanya naik 3% pada kuartal pertama tahun ini
Ilustrasi - Penjualan kendaraan listrik seperti Tesla menurun tahun 2024 ini (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id – Pertumbuhan kendaraan listrik (EV - electric vehicles) menurun, menimbulkan pertanyaan apakah produsen mengeluarkan miliaran dolar dengan bijak. Politik, kemampuan pembeli, dan prasarana stasiun pengisian daya, semua itu menjadi penyebab.

Permasalahan tersebut memang penting, namun menurut CEO Ford Motor, Jim Farley, kendaraan bertenaga baterai atau BEV juga menghadapi tantangan lain.

“Pelanggan baru, arus utama pelanggan, tidak bersedia membayar mahal untuk kendaraan listrik,” kata Farley kepada Barron’s (Media Keuangan dan Investasi). “Mereka tidak tahu cara mengatasi hambatan pengisian daya untuk kendaraan listrik,” jelasnya.

Itu adalah alasan yang tepat dan dapat dipahami dengan baik. Meskipun penjualan mobil listrik melonjak 46% tahun lalu, penjualan hanya naik 3% pada kuartal pertama tahun ini.

Semakin sulit memperoleh pembeli yang bersedia menggunakan mobil listrik dan penetapan harga mobil tidak mendukung. Harga mobil baru rata-rata di AS sekitar 48.500 dolar AS (setara dengan Rp 790.998.625) pada bulan Mei 2024, sedangkan harga rata-rata mobil BEV baru sekitar 55.000 dolar AS (setara dengan Rp 897.008.750), menurut penyedia data Cox Automotive.

Untuk pengisian daya, AS memiliki sekitar 176.000 stasiun umum pengisian mobil listrik. China mempunyai 15 kali lipat jumlah di AS.

Ada hal-hal lain yang juga meresahkan para pembeli mobil. “Mereka tidak memiliki pemahaman yang baik mengenai nilai jual kembali kendaraan listrik,” kata Farley, sambil menambahkan “Asuransi mobil naik dan mereka tidak tahu bagaimana cara mencegahnya.”

Nilai jual kembali EV adalah sebuah masalah, dan bisa dikaitkan dengan Tesla. Harga rata-rata Tesla di AS sekitar 50.000 dolar AS (setara dengan Rp 815.462.500), turun 20% dibandingkan dengan lebih dari 62.000 dolar AS (setara dengan Rp 1.011.173.500) tahun lalu. Perusahaan EV itu berulang kali memotong harga sejak akhir tahun 2022 guna membantu mengimbangi turunnya permintaan. Pemotongan harga yang besar berdampak pada nilai jual Tesla yang hendak dijual pemilik.

Sebuah mobil seharusnya bernilai sekitar 50% pada akhir tahun ketiga. Harga mobil Tesla yang dibeli pada tahun 2021, mungkin bernilai sekitar 40% dari harga belinya. (ps/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
MG Bersiap Membawa Revolusi di IIMS 2024 dengan Mobil Listrik Teranyar
MG Motor Indonesia kembali menunjukkan komitmennya untuk memimpin era baru dalam mobilitas elektrik di Indonesia International Motor Show (IIMS).