Jakarta - Pendiri Gojek Nadiem Makarim diharapkan mampu membawa perubahan besar terhadap ekonomi digital Indonesia dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Demikian dikatakan pengamat teknologi Heru Sutadi.
"Ini artinya upaya mereka yang mengembangkan startup atau bisnis digital mendapatkan perhatian dari Presiden Widodo, bahkan ini bisa jadi semacam jalur baru bagi mereka yang ingin menjadi menteri di masa ke depannya," kata Heru melalui pesan singkat di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 22 Oktober 2019.
Sebelumnya, setelah memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo pada Senin (21/10/2019), Nadiem menyatakan menerima tawaran sebagai menteri. Namun, dia tidak menyebut posisi yang ditawarkan kepadanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjabat tangan dengan perwakilan Go-Viet dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim pada peluncuran aplikasi Go-Viet di Hanoi, Vietnam. (Foto: Biro Pers Setpres)
Menurut Heru yang menjabat Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Nadiem memiliki rekam jejak yang baik dalam membesarkan bisnis kreatif melalui perusahaan yang ia dirikan, Gojek.
Gojek, perusahaan rintisan yang terkenal berkat layanan memesan ojek, saat ini sudah berstatus sebagai decacorn, satu-satunya perusahaan rintisan Indonesia yang berada di level tersebut untuk saat ini.
Nadiem disebut-sebut akan menjadi menteri yang mengurus ekonomi digital.
Menurut Heru, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membuat kementerian ekonomi digital, yang tugasnya membenahi infrastruktur ekonomi digital, membangun Usaha Kecil Menengah (UKM) agar mampu bersaing di tingkat internasional, serta meningkatkan literasi dan edukasi teknologi masyarakat.
Jika Nadiem terpilih menjadi menteri, Heru berharap, pendiri Gojek itu langsung bekerja setelah dilantik.
"Tinggal bagaimana dia membuktikan bisa membesarkan ekonomi digital Indonesia. Ini sudah tidak ada lagi waktu belajar, harus tancap gaspol sejak hari pertama dilantik," ujar Heru. []