Jakarta - Pemerintah terus mengingatkan pada masyarakat agar waspada saat memasuki masa libur panjang Maulid Nabi SAW dan cuti bersama dari tanggal 28 Oktober sampai 1 November 2020.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah mengantisipasi seluruh daerah rentan terjadi keramaian sehingga tidak menimbulkan klaster libur panjang.
"Ingat, pandemi tak mengenal kata libur," kata Prof Wiku melalui keterangan tertulisnya, Rabu 28 Oktober 2020.
Ia menambahkan, jumlah penambahan kasus positif selama sepekan terakhir ini telah mencapai 3.520 orang, dengan kasus aktif 60.685 orang (16,4 persen). Torehan ini masih di bawah angka kasus aktif di dunia yang berada di angka 23,84 persen, atau selisih 7 persen di bawah kasus dunia.
Ingat, pandemi tak mengenal kata libur.
Ilustrasi kemacetan saat libur panjang akhir Oktober 2020. (Foto: Antara)
Begitu juga dengan jumlah kasus sembuh sampai saat ini sebanyak 322.248 orang (81,3 persen), sedikit lebih tinggi dari perolehan kasus sembuh dunia yang mencapai 73,49 persen.
Prof Wiku mengatakan, kasus sembuh di dunia belakangan ini cenderung menurun sedangkan kasus sembuh di Indonesia meningkat. "Ini kabar baik yang perlu dipertahankan, angka kesembuhan bisa naik terus, sehingga tidak ada yang meninggal," ujarnya.
Adapun jumlah kasus meninggal dalam sepekan ini menyentuh angka 13.512 orang (3,4 persen) masih di atas rata-rata dunia yang berada di 2,6 persen.
Lebih lanjut, Prof. Wiku menyampaikan perkembangan kasus positif Covid-19 cenderung menurun sebesar 4,5 persen selama sepekan ini.
Kabar baik berikutnya juga dialami oleh tiga provinsi yang pekan ini mampu menekan angka penambahan kasus positif mingguan, yakni Provinsi Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.