Jeneponto - Liburan merupakan salah satu langkah mengobati stres akibat pekerjaan yang menjemukan. Banyak orang melancong ke luar negeri dan menghabiskan banyak uang.
Padahal Indonesia memiliki banyak tempat wisata menarik. Salah satunya ada di Kabupaten Jenepoto, Sulawesi Selatan, namanya Air Terjun Tama'lulua, terletak di Desa Ramba, Kecamatan Rumbia.
Untuk sampai di sana pengunjung harus menempuh jarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota, dan melewati jalan terjal dan mendaki.
Di sana pengunjung cuma dipungut uang Rp 7 ribu, sudah termasuk uang masuk dan parkir kendaraan. Selepas itu sudah bisa menikmati keindahan alam di sana.
Pengunjung di Air Terjun Tama'lulua Jeneponto, Desa Ramba, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto. (Foto: Tagar/Ardiansah)
Untuk berada di kawasan dengan hutan yang masih lebat, butuh perjuangan ekstra keras dan melelahkan, terutama untuk sampai di bawah kaki Air Terjun Tama'lulua karena harus melewati jalan terjal bebatuan dan mendaki dengan kemiringan 45 derajat.
Namun rasa lelah itu akan terbayarkan saat sampai di bawah kaki air terjun, karena bakal disuguhkan suara Air Terjun Tama'lulua yang dikelilingi pohon menjulang tinggi dan hijau, serta hamparan ladang jagung yang membentang luas.
Dana retribusi masuk wisata ini akan digunakan untuk melakukan pengembangan
Selain itu, di tempat ini juga bisa menikmati keindahan alam dari ketinggian Bukit Bossolo, dan cocok untuk berswafoto. Jarak tempuh Air Terjun Tama'lulua menuju Bukit Bossolo sekitar setengah kilometer, dan bisa ditempuh hanya berjalan kaki.
Pelancong yang kelelahan saat melakukan perjalanan bisa istirahat sejenak di gazebo yang sudah disiapkan. Di sana ada empat gazebo.
Air Terjun Tama'lulua. (Foto: Tagar/Ardiansah)
Wisata yang terletak di perbukitan ini tergolong baru, namun karena keindahan yang dimilikinya, selalu ramai dikunjungi pelancong setiap hari libur, baik wisatawan lokal dan luar. Di balik keindahan wisata ini ternyata semua fasilitas dibangun oleh kepala desa dan masyarakat setempat.
Untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, kata Suprianto, kepala desa di sana, sarana dan prasarana di tempat wisata ini akan dikembangkan khususnya jalan, tempat parkir dan penginapan. Agar pengunjung jauh bisa menginap.
"Dana retribusi masuk wisata ini akan digunakan untuk melakukan pengembangan," katanya, baru-baru ini. []
Baca juga: