Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikecam setelah merilis ide poligami janda. Rilisan ini tertera pada program Unit Pembinaan Anggota (UPA) poin 8 bahwa anggota laki-laki yang mampu dan siap beristri lebih dari satu dapat mengutamakan pilihannya kepada janda.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, berpendapat tindakan PKS adalah siasat untuk membangun pendukung dengan cara tradisional, yaitu populasi.
“Jadi saya melihat memang mereka (PKS) masih memakai cara-cara tradisional yang bagaimana membangun Kader mereka, membangun pendukung mereka dengan cara populasi, yaitu melalui pernikahan, keluarga, dan anak,” ujar Fernando ketika diwawancara oleh Tagar, di kanal YouTube Tagar TV, Senin, 4 Oktober 2021.
Jadi ini kan sepertinya merendahkan janda-janda walaupun niatnya mengangkat derajat janda itu tetapi dengan membuat suatu ketentuan di dalam internal PKS yang kalau mau poligami mengambil para janda.

Rilisan tersebut tentu menuai pro dan kontra, salah satu pihak yang mengecam dan tersinggung akan rilisan tersebut ialah komunitas Save Janda.
Komunitas Save Janda mengecam Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai Program Solidaritas Tiga Pihak dinilai mendorong kader PKS melakukan poligami dengan janda dan dinilai merendahkan perempuan yang berstatus janda. Fernando beranggapan demikian dengan kritikan tersebut.
- Baca Juga: PNS Akan Disanksi Jika Poligami Tanpa Izin Bos
- Baca Juga: NU: Kekeliruan Praktik Poligami dalam Hukum Islam
“Iya, jadi ini kan sepertinya merendahkan janda-janda walaupun niatnya mengangkat derajat janda itu tetapi, dengan membuat suatu ketentuan di dalam internal PKS yang kalau mau poligami mengambil para janda, ini kan sebenarnya merendahkan janda itu sendiri,” ujarnya
Setelah mendapat kecaman dan kritik dari berbagai kalangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencabut aturan partai yang mengizinkan kader yang mampu secara moril dan materiil untuk berpoligami. PKS meminta maaf karena telah mengecewakan sebagian masyarakat.
Ketua Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surahman Hidayat, resmi mencabut anjuran yang mengizinkan kadernya berpoligami dengan janda.
- Baca Juga: Poligami jadi Akar Masalah Israel dan Palestina Sulit Rukun
- Baca Juga: Taqy Malik Baru Nikahi Sherel Thalib, Warganet Tanya Poligami
Surahman menjelaskan, aturan yang dicabut tersebut tercantum dalam Tazkirah Nomor 12 Tentang Solidaritas Terdampak Pandemi. Salah satu poinnya, anjuran berpoligami bagi kader yang mampu dan siap beristri lebih dari satu.
Kini rilisan itu resmi dicabut, PKS menutup peristiwa ini dengan terima kasih untuk masukan, kritik, dan saran. PKS juga terbuka menerima masukan dari berbagai pihak masyarakat.
(Putri Fatimah)