PLN Salurkan Energi Bersih dengan Kolaborasi ke Seluruh Penjuru Tanah Air

PLN membangun masa depan energi Indonesia dengan teknologi dan energi terbarukan
Ilustrasi - Listrik PLN bantu masyarakat di Pulau Magaliho, Maluku Utara (Malut) untuk dongkrak aktivitas pariwisata (electrifying tourism) di malam hari (Sumber: web.pln.co.id)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

TAGAR.id – Indonesia kini berada di jalur transformasi energi yang menggembirakan. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), sebagai perusahaan listrik milik negara, dengan komitmen yang tinggi memimpin transformasi energi nasional dengan menyalurkan energi bersih ke seluruh penjuru Tanah Air.

Langkah tersebut bukan hanya sekadar tanggapan terhadap tuntutan global terkait dengan lingkungan yang lebih hijau, tetapi juga bagian dari upaya Indonesia untuk mencapai kemandirian dalam hal menyediakan dan menyalurkan energi hijau yang berkelanjutan.

Dalam kaitan itulah PLN menunjukkan komitmennya dalam memperkuat infrastruktur energi Indonesia. Dengan langkah-langkah yang inovatif dan strategis, PLN tidak hanya fokus pada penyediaan daya listrik, tetapi juga berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara lebih luas.

Dengan pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga dari 72.606.681 pada akhir tahun 2020 naik jadi 75.701.985 pada akhir tahun 2021, maka rasio elektrifikasi nasional sebesar 97,26 persen (Statistik PLN 2021). Sedangkan rasio elektrifikasi secara nasional pada tahun 2022 mencapai 99,63 persen. Bandingan dengan kondisi di tahun 2009 yang berada pada 66,28 persen (bps.go.id).

Ilus LKT PLN1Ilustrasi (Sumber: web.pln.co.id)

Capaian tingkat elektrifkasi nasional tersebut menggambarkan upaya dan usaha pemerintah, dalam hal ini melalui PLN, untuk meningkatkan elektrifikasi dalam skala nasional yang didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yaitu pegawai PLN pada akhir Desember 2021 sebanyak 52.116. Produktivitas pegawai PLN pada tahun 2021 mencapai 4.943,48 MWh/pegawai dan 1.584 pelanggan/pegawai (Statistik PLN 2021).

Kapasitas terpasang, dari semua jenis pembangkit, pada akhir Desember 2021 mencapai 6.143 unit dengan daya 44.464,75 MW. Dari jumlah ini 31.151,42 MW (70,06%) berada di Jawa. Total kapasitas terpasang meningkat sebesar 0,66% dibandingkan dengan akhir Desember 2020 (Statistik PLN 2021).

Pada akhir tahun 2021, total panjang jaringan transmisi mencapai 64.806,79 km, yang terdiri atas jaringan 500 kV sepanjang 6.445,35 km, 275 kV sepanjang 3.647,65 km, 150 kV sepanjang 48.733,87 km, 70 kV sepanjang 5.878,97 km dan 25 & 30 kV sepanjang 100,95 km. Total panjang jaringan distribusi sepanjang 1.022.124,06 km, terdiri atas JTM (Jaringan Tegangan Menengah) sepanjang 423.807,51 km dan JTR (Jaringan Tegangan Rendah) sepanjang 598.316,55 km (Statistik PLN 2021).

Sementara itu sampai tahun 2022 energi hijau di Indonesia mencapai 12,30 persen, yang naik dari 4,90 persen di tahun 2015 (bps.go.id). Tentu saja meningkatkan kepasitas energi hijau ini juga merupakan bagian dari komitmen PLN dalam menyediakan dan menyalurkan energi hijau dengan skala nasional.

Salah satu inisiatif utama PLN dalam mengembangkan energi hijau secara nasional adalah pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Proyek-proyek ini tersebar di berbagai wilayah, mulai dari pulau-pulau terpencil hingga kota-kota besar.

Dengan memanfaatkan sinar matahari yang melimpah-ruah sepanjang tahun di seluruh negeri, PLN berharap bisa mengurangi ketergantungan pembangkit listrik pada bahan bakar fosil, seperti BBM (solar) dan batu bara, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Di sisi lain, PLTS juga untuk meningkatkan akses listrik bagi masyarakat di daerah-daerah yang sebelumnya sulit terjangkau yang dikenal sebagai daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) yang mencakup 122 wilayah di seluruh Indonesia. Dengan PLTS masyarakt di daerah 3T bisa menikmati aliran listrik yang di era digital ini merupakan sebuah keniscayaan.

PLN juga terus berinvestasi dalam energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin. Proyek-proyek ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi dengan berbagai pihak, PLN berharap dapat mencapai target peningkatan porsi energi terbarukan dalam campuran energi nasional.

Bukan hanya energi surya, PLN juga mengeksplorasi potensi energi terbarukan lainnya seperti angina (bayu), air, dan biomassa. Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) menjadi fokus utama, terutama di daerah-daerah dengan kondisi geografis yang mendukung.

Proyek-proyek pembangkit listrik hijau ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan akan listrik, tetapi juga berkontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan dengan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem.

Untuk mewujudkan visi ini, PLN bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga penelitian, dan sektor swasta dengan bentuk kolaborasi.

Kerja sama ini melibatkan transfer teknologi, penelitian dan pengembangan, serta investasi yang saling menguntungkan secara sosial dan ekonomi.

Maka, dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak melalui kolaborasi, PLN diharapkan bisa mempercepat transisi ke energi bersih dan mencapai target nasional dalam mengurangi emisi karbon. Tentu saja memenuhi 100 persen elektrifikasi nasional.

Di samping itu, PLN berkomitmen untuk meningkatkan akses listrik ke daerah-daerah 3T. Program penerangan desa dan pembangunan jaringan listrik di wilayah-wilayah yang belum tersentuh jaringan listrik jadi prioritas utama PLN.

Melalui upaya ini, PLN berharap dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah-daerah 3T tersebut sehingga meningkatkan kualitas hidup dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Untuk mendukung visi dan misi, PLN terus berinovasi dalam layanan pelanggan. Aplikasi mobile dan portal online yang disediakan oleh PLN memudahkan konsumen dalam melakukan berbagai transaksi, mulai dari pembayaran tagihan hingga pengajuan layanan baru.

Ilus LKT PLN2Ilustrasi (Sumber: web.pln.co.id)

Dengan teknologi digital ini, PLN berupaya memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih efisien bagi para pelanggan.

Bagi PLN, transformasi energi ini bukan hanya tentang teknologi dan infrastruktur, tetapi juga tentang pendidikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan listrik.

PLN berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pengembangan, mulai dari perencanaan hingga implementasi.

Program-program edukasi dan sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya energi bersih dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam upaya mencapai energi bersih ini.

Pada akhirnya, Indonesia bisa maju bersama menuju masa depan dengan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan (dari berbagai sumber). []

* Syaiful W. Harahap adalah Redaktur di Tagar.id

Berita terkait
Mari Kita Budayakan Gaya Hidup Baru dengan Memakai Peralatan Serba Elektrik
Dengan tingkat elektrifikasi secara nasional 99,63 persen, maka perlu digalakkan faya hidup baru dengan memakai peralatan yang serba elektrik
0
Antrean Panjang di Posko 'Lapor Mas Wapres': Warga Berduyun-Duoyun Sampaikan Keluhan
Layanan pengaduan 'Lapor Mas Wapres' di Istana Wakil Presiden mendapatkan dukungan dari berbagai daerah