Jakarta – Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, mengatakan dia tidak mengkritik Uni Eropa (UE) karena tidak menerima dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca yang sudah dikontrak Australia. PM Morrison mengatakan lebih dari tiga juta dosis vaksin Covid-19 yang sudah dikontrak tidak sampai ke Australia. Hal ini mengacaukan program vaksinasi di Negara Kangguru itu.
Laporan situs independen, worldometer, menunjukkan sampai tanggal 7 April 2021 jumlah kasus konfirmasi positif virus corona di Australia mencapai 29.364 dengan 909 kematian. Australia menutup perbatasannya untuk mencegah penyebaran virus corona yang membuat puluhan ribu warga Australia terdampar di beberapa negara karena tidak bisa pulang.

Berbicara pada konferensi pers di Canberra, 7 April 2021, PM Morrison mengatakan bahwa pernyataannya "bukan perselisihan." Morrison mengatakan dia menjelaskan kepada publik Australia, “Bahwa masalah pasokan vaksin yang membatasi, dan terutama dalam beberapa bulan ini, telah menghambat program vaksinasi secara keseluruhan.”
Morrison mengatakan dia akan menulis surat lagi ke Uni Eropa dan AstraZeneca untuk meminta mereka agar segera mengirim lengkap dosis vaksin yang sudah dipesan. Morrison juga menambahkan, sebagian dosis vaksin itu akan dikirim untuk membantu negara tetangganya, Papua Nugini, dalam menangani peningkatan infeksi virus corona di negara itu (ka/ft)/Associated Press/voaindonesia.com. []