Jakarta – Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, hari Rabu, 9 Februari 2022, kembali ditanya oleh anggota-anggota parlemen tentang foto yang diterbitkan oleh Surat Kabar Daily Mirror, yang menunjukkan dia pada suatu acara Natal akhir tahun 2020 ketika pemerintah memberlakukan pembatasan sosial yang ketat.
Anggota parlemen dari Partai Buruh, Fabian Hamilton, mempertanyakan foto yang jelas menunjukkan kehadiran PM Johnson dalam pesta itu, dan mengapa ia membantah hal itu sebelumnya. Johnson mengatakan peristiwa itu sudah diserahkan pada polisi untuk diselidiki.
Foto yang dipublikasikan itu menunjukkan acara yang dihadiri sejumlah orang dari keluarga berbeda, yang dilakukan di dalam ruangan, ketika London berada di bawah pembatasan sosial Tier 2 Covid-19.

Menjawab pertanyaan soal laporan Sue Gray tentang pesta-pesta yang dilangsungkan di Downing Street No.10, PM Johnson mengatakan ia akan mempublikasikan laporan itu secara penuh setelah menerimanya.
Anggota lain dari Partai Buruh, Ruth Jones, meminta PM Johnson untuk mengundurkan diri atas pernyataannya di parlemen bahwa pemimpin Partai Buruh Keir Stammer telah gagal menuntut mendiang pedofil Jimmy Saville atas pelecehan seksual yang dilakukan ketika Starer menjadi direktur penuntutan publik,
Starmer Senin, 7 Februari 2022, dikelilingi para demonstran di luar gedung parlemen yang memprotes pembatasan virus corona (Covid-19). Mereka berteriak-teriak “pengkhianat” pada Saville dan menuduhnya telah “melindungi pedofil.” Starmer dibawa pergi dengan mobil polisi. Dua demonstran ditangkap (em/jm)/voaindonesia.com. []
PM Inggris Boris Johnson Dikabarkan Pesta Saat Lockdown Tahun 2020
PM Boris Johnson Berjuang Selamatkan Posisinya
PM Inggris Boris Johnson Diam-diam Menikahi Tunangannya
PM Inggris Boris Johnson Terancam Dilengserkan Partai Sendiri