Tokyo -Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan pemerintah meminta semua sekolah mulai dari sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas diliburkan untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus corona baru jenis COVID-19. Jadwal libur itu dimulai tanggal 2 Maret hingga liburan musim semi yang biasanya sekitar akhir Maret. "Pemerintah memperhatikan kesehatan dan keselamatan anak-anak di atas segalanya," ucapnya pada pertemuan gugus tugas untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, di Tokyo, Kamis, 27 Februari 2020 seperti diberitakan dari Channel News Asia.
Jepang menjadi salah satu negara dengan jumlah korban yang terkena infeksi virus corona cukup banyak. Berdasarkan data terbaru, Kamis, jumlah kasus terinfeksi meningkat dari 186 menjadi 200 orang. Di pulau Hokaiddo utara, ada 13 temuan kasus baru, termasuk dua anak usia di bawah 10 tahun, seperti dilaporkan televisi pemerintah, NHK. Sebelumnya seorang wanita yang bekerja sebagai pemandu bus wisata positif terkena virus corona.
Perdana Menteri Abe menambahkan, upaya untuk mencegah penyebaran infeksi di kalangan anak-anak sedang dilakukan di berbagai daeah, antara lain melalui penutupan kegiatan belajar di sekolah. Banyak sekolah dasar dan menengah pertama di Hokkaido utara yang ditutup karena gubernur telah meminta sekolah umum ditutup selama satu minggu.

Kota Osaka juga akan menutup taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah selama dua minggu. Pemerintah mendesak agar pertemuan besar dan kegiatan olah raga dibatalkan atau dibatasi selama dua minggu. Sementara untuk perhelatan Olimpiade Musim Panas 2020, pemerintah berjanji tetap akan dilanjutkan.
Namun Philip Tierno Jr, Profesor Mikrobiologi dan Patologi di NYU School of Medicine menegaskan Olimpiade Musim Panas harus ditunda. "Jika ini berlanjut..... Ada banyak orang yang tidak mengerti betapa mudahnya menyebarkan infeksi ini dariorang ke orang lain."
Kata Profesor Tierno lagi,"Begitu Anda terkena infeksi, ini dapat tetap aktif dan dengan gejala minimal. Kemudian Anda akan mengalami esaserbasi jika ditemukan di paru-paru.
Menurutnya, masih banyak yang tidak diketahui tentan virus corona. "Saya tidak yakin bahwa ini bukan bi-phasic, seperti antraks. yang berarti penyakit tampaknya sudah hilang sebelum berulang.[]
Baca Juga:
- Dua Turis Kapal Pesiar di Jepang Tewas Kena Corona
- Kaisar Jepang Batal Ulang Tahun Gegara Virus Corona