Jakarta – Polandia, yang merupakan negara anggota Uni Eropa dan NATO, pada Senin, 8 November 2021, mengatakan telah menolak upaya ratusan imigran untuk melintasi wilayah perbatasannya dengan Belarusia secara illegal.
Ribuan migran lainnya diperkirakan sedang dalam perjalanan dan kemungkinan akan melakukan berbagai upaya melewati perbatasan, termasuk dengan cara ilegal.
Polandia memperingatkan gelombang migran yang masuk dapat mengakibatkan konflik “bersenjata” di wilayahnya.
Amerika Serikat telah meminta Belarusia untuk menghentikan apa yang digambarkannya sebagai pengaturan araus masuk migran, sementara Uni Eropa menyerukan sanksi baru terhadap rezim yang memerintah di negara itu.

Brussels menuduh pimpinan Belarusia Alexander Lukashenko memfasilitasi gelombang migran dan pengungsi, terutama yang berasal dari Timur Tengah, untuk masuk ke wilayah Polandia sebagai pembalasan atas sanksi yang telah dijatuhkan oleh Uni Eropa.
Pada Senin, 8 November 2021, NATO juga mengutuk aksi Belarusia, dan menuduh pemerintah di sana menggunakan para migran sebagai pion politik.
Penjaga perbatasan Polandia mengunggah rekaman video di Twitter yang menunjukkan para migran menggunakan pemotong kawat dan cabang-cabang kayu untuk menerobos pagar kawat berduri di area perbatasan.
Juru Bicara Pemerintah Polandia, Piotr Muller, mengatakan kepada para wartawan bahwa sekitar 3.000 hingga 4.000 migran kini berada di dekat perbatasan Polandia (lt/ps)/AFP/voaindonesia.com. []
Polandia Tuduh Belarus Dorong Imigran Menuju Polandia
Warga Rusia Harus ke Polandia Urus Visa Amerika
Unjuk Rasa Warga Polandia Pertahankan Keanggotaan Uni Eropa
Polexit Tanda Polandia Akan Keluar Dari Uni Eropa?