Jakarta - DPRD DKI Jakarta berencana menggelar pemilihan Wakil Gubernur (Pilwagub) DKI pada Jumat, 27 Maret 2020. Agenda ini diadakan setelah pemilihan pengganti Sandiaga Uno, yang seharusnya digelar tiga hari lalu ditunda, lantaran wabah virus corona atau Covid-19 tengah merebak di ibu kota.
"Betul," kata anggota Panitia Pemilihan Wagub Eneng Malianasari ketika dikonfirmasi Tagar, Kamis, 26 Maret 2020.
Kita enggak tahu apa yang terjadi ke depan, bisa saja saya kena (virus corona), Pak Ketua DPRD atau Pak Gubernur. Siapa pun berisiko.
Baca juga: 2 Cawagub DKI Diberondong Pertanyaan 8 Anggota Dewan
Hanya saja, kata anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI ini, keputusan resmi mengenai hal tersebut akan dikeluarkan dari rapat Badan Musyawarah (Bamus). Wabah corona yang semakin banyak menjangkiti warga Jakarta, menjadi pertimbangan krusial terhadap putusan Bamus hari ini.
"Jadi belum tentu besok digelar," katanya.
Data Kamis, 26 Maret 2020, menurut laman corona.jakarta.go.id, total kasus corona telah mencapai 951. Sementara 472 orang di antaranya positif terinfenksi, 43 meninggal dunia dan 27 dinyatakan sembuh.
"Angka positif covid-19 di Indonesia kurvanya naik terus. Belum ada kecenderungan turun. Belum tahu sampai kapan," kata Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani.
Zita melanjutkan, meski undangan paripurna pemilihan dibatasi, 106 anggota Dewan pasti diundang lantaran mereka memiliki hak suara. Namun, di sisi lain, tindakan ke luar rumah pada saat masa tanggap darurat bencana corona berisiko meluaskan mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca juga: Rapat Paripurna Pemilihan Wagub DKI Riskan Sebar Corona
"Di satu sisi kami dewan ini warga biasa juga punya anak, suami, istri, keluarga di rumah. Kami ke luar rumah terancam pasti, kena virus Covid-19," katanya.
Oleh sebab itu, kata Zita, para legislator Kebon Sirih dalam posisi dilema sulit. DPRD menilai saat ini Gubernur DKI Anies Baswedan juga butuh wakil untuk menghadapi krisis pandemik, tapi di sisi lain kumpulnya 106 anggota Dewan amat berisiko menularkan virus.
"Kita enggak tahu apa yang terjadi ke depan, bisa saja saya kena (virus corona), Pak Ketua DPRD atau Pak Gubernur. Siapa pun berisiko," ujar putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ini.
Tapi sebagai Penasihat Fraksi PAN, Zita merasa telah menjatuhkan pilihan. Dia ingin pemilihan wagub digelar segera.
"Warga Jakarta tidak boleh berisiko. Itu prinsip saya. Pemerintahan harus jalan. Pak gubernur perlu wakil, terlebih lagi saat ini! Lebih dibutuhkan lagi," katanya. []