Yogyakarta - Aparat kepolisian melakukan penggeledahan rumah di wilayah Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Pada saat bersamaan, polisi berseragam lengkap juga menggeledah sebuah rumah di wilayah Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
"Saya dicegat sama beberapa petugas kepolisian berpakaian lengkap, saya mau masuk tidak boleh," kata Lurah Patehan, Samsuhadi saat dimintai konfirmasi soal penggeledahan di Patehan, Rabu 18 Desember 2019.
Dia menjelaskan, petugas yang mencegatnya juga tak menyampaikan penggeledahan yang dilakukan terkait kasus apa. Sehingga dia tidak berani memastikan perihal penggeledahan di salah satu rumah itu.
"Maaf Pak, tidak bisa karena ini petugas dari kepolisian tidak memperbolehkan siapa pun yang masuk. Terus terang ini ada penggeledahan, namun tidak bisa mengatakan dalam rangka apa penggeledahan tersebut, apa soal teroris apa narkoba atau yang lain mereka tidak bisa menjelaskan," katanya mengulang perbincangannya dengan petugas.
Pak, itu ada apa di Jalan Patehan dijaga polisi banyak sekali. Saya jawablah, wah saya enggak tahu ada apa di sana.
Dijelaskannya, informasi tersebut dia dapatkan karena adanya warga yang melapor. Di wilayah tersebut warga melihat banyak polisi yang berjaga. Karena penasaran, warga menanyakan kejadian itu kepada lurah yang saat itu sedang berada di kantor.
"Pak, itu ada apa di Jalan Patehan dijaga polisi banyak sekali. Saya jawablah, wah saya enggak tahu ada apa di sana," katanya.
Dari informasi yang diperoleh, penggeledahan berlangsung sekitar pukul 10:00 WIB dan kembali steril sekitar pukul 12:00 WIB.
Sementara itu, Tanto 57 tahun, warga Patehan mengatakan ada penangkapan di sekitar rumah tinggalnya. Pihak kepolisian diduga mengamankan seorang pria.
Berdasarkan pengakuan Tanto, pria yang ditangkap tersebut merupakan warga biasa. Tanto mengenalnya pria tersebut tidak pernah membuat masalah atau pun ikut aliran-aliran ekstrem.
Tanto juga mengenal pria itu dan keluarganya dengan baik sejak 13 tahun lebih tinggal di wilayahnya. Dalam kesehariannya, yang bersangkutan beraktivitas biasa bersama warga sekitar.
"Memang bukan warga asli Yogyakarta, tapi saya mengenalnya dengan baik," kata Tanto.
Ketika ditanya apakah pria tersebut terindikasi jaringan terorisme, Tanto tidak bisa memberikan komentar lebih jauh. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi. []
Baca Juga:
- Pria Tewas Diduga Korban Tabrak Lari di Yogyakarta
- Oknum Tipu 41 Calon Driver Ojek Online di Yogyakarta
- Jamban, Toilet Canggih Manjakan Wisatawan Yogyakarta