Politikus Gerindra Sebut Hasil Quick Count Kredibel

Politikus Gerindra sebut hasil quick count dari sejumlah lembaga survei tidak pernah meleset sejak 2004.
Ilustrasi Kaos Partai Gerindra (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Pius Lustrilanang menyebut hasil hitung cepat atau quick count dari sejumlah lembaga survei terkait Pilpres kredibel mulai 15 tahun lalu. Menurutnya data quick count tidak pernah meleset sejak 2004.

Namun, Pius mengaku ada perbedaan antara pilpres tahun ini dengan pilpres 2014, yaitu terkait selisih pada hasil hitung cepat berbagai lembaga survei yang beredar.

"Berbeda dgn Pilpres 2014, Pilpres kali ini, tidak ada dispute di antara para penyelenggara QC. Semua berkesimpulan sama: Jokowi-Amin menang di kisaran 8-10 persen. Sejak diperkenalkan di Pilpres 2004, QC belum pernah meleset memprediksikan secara ilmiah pemenang suatu kontestasi," kata Pius melalui cuitan akun media sosial Twitternya, @Lustrilanang.

Pius LustrilanangKetua DPP Gerindra Pius Lustrilanang. (Foto: Twitter/Lustrilanang)

Dalam cuitan berikutnya, mantan aktivis 1998 yang sempat menjadi korban penculikan itu menyebut hasil quick count bukan merupakan hasil penghitungan resmi, setepat apapun hasil hitungannya.

Menurutnya, hasil penghitungan yang resmi adalah metode penghitungan real count yang dilakukan berjenjang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penghitungan tersebut dilakukan dari tingkatan terendah TPS, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi dan berakhir di pusat.

"Setepat apa pun hitungan QC, itu bukanlah pengumuman resmi. Yg resmi adalah real count bertahap dan berjenjang oleh KPU mulai dari TPS, Kecamatan, kabupaten, Provinsi, dan terakhir di Pusat. Hari ini real count di kecamatan. Yg mampu merekap real count kecamatan tahu pemenangnya," cuitnya.

Pius LustrilanangKetua DPP Gerindra Pius Lustrilanang mengomentari hasil pemilu presiden 2019 melalui akun Twitternya. (Foto: Twitter/Lustrilanang)

Berbeda dengan Pius, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, secara tegas menolak hasil quick count dari berbagai lembaga survei yang beredar.

Dirinya juga menyerukan kepada seluruh kader dan pendukungnya untuk menolak percaya pada hasil hitung cepat terkait pemilihan presiden 2019.

"Hasil exit poll kita di 5 ribu TPS menunjukan kita menang di 55,4 persen. Hasil quick qount kita menang 52,2 persen," kata Prabowo saat berpidato di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu sore, 17 April 2019.

"Saya tegaskan di sini, kepada rakyat Indonesia, bahwa ada upaya dari lembaga-lembaga survei tertentu, yang kita ketahui memang sudah bekerja untuk satu pihak. Untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah," tegas Prabowo waktu itu.

"Saudara-saudara sekalian jangan terpancing. terus awasi TPS, amankan C1 dan juga jaga di kecamatan. Jangan celah," perintahnya.

Baca juga:

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.