Takalar - Polres Takalar meracik ballo tala (tuak) menjadi Hand Sanitizer, untuk mengurangi tindak pidana kejahatan di wilayah hukum Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Polisi sebut, minuman tradisional beralkohol ini kerap menjadi pemicu kejahatan.
Ballo tala adalah minuman tradisional beralkohol, sejenis tuak yang terdapat di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Takalar. Menurut masyarakat yang kontra terhadap minuman ballo menganggap, meminum ballo adalah budaya yang tak baik. Padahal minuman ballo ini, dapat merusak kesehatan dan melenceng dari ajaran agama.
Untuk saat ini, Hand Sanitizer hanya untuk internal Polres Takalar saja.
Melihat maraknya kejahatan karena dipicu ballo, sehingga Polres Takalar Polda Sulsel, mencoba berinovasi, memanfaatkan ballo menjadi sesuatu hal bermanfaat dan bahkan bisa menyelamatkan hidup orang. Inovasi ini, dengan menyulap ballo tala menjadi Hand Sanitizer.

Hand Sanitizer menjadi pilihan inovasi dari Polres Takalar karena cairan tersebut menjadi salah satu kebutuhan primer atau wajib masyarakat di tengah merebaknya Covid-19 di tanah air.
Karena cairan Hand Sanitizer dipercaya dapat membunuh virus sehingga melindungi masyarakat agar tak terpapar virus mematikan itu.
Kapolres Takalar, AKBP Beny Murjayanto mengatakan, pembuatan Hand Sanitizer ini merupakan inovasi atau ide dari jajaran Satuan Narkoba. Hal itu, karena masyarakat kerap menyalahgunakan ballo hingga terjadi kejahatan.
"Kan banyak kejahatan dipicu karena ballo. Kalau mereka teler, berujung pertengkaran bahkan membunuh. Jadi, kebetulan Kasat Narkoba punya ide meracik ballo jadi Hand Sanitizer, kami sangat apresiasi dan dukung," kata Beny saat ditemui sela-sela kesibukannya di Polres Takalar, Selasa 24 November 2020.
Beny menjelaskan, ballo tala ini memiliki kadar alkohol. Dalam mengubah ballo tala menjadi Hand Sanitizer, terlebih dahulu dilakukan proses penyulingan agar dapat menghasilkan alkohol murni.
Kemudian, hasil penyulingan ballo tala ini dilanjutkan dengan pemeriksaan di Laboratorium Forensik, untuk mengetahui kadar alkohol dari ballo tala itu.
"Ini memang prosesnya panjang, bahkan kami bekerja sama dengan Labfor untuk uji lab-nya. Dan hasilnya ada kadar alkoholnya mencapai 52 persen," terang Beny.
Selain melibatkan Laboratorium Forensik, Polres Takalar juga meminta bantuan atau kerja sama dengan Kimia Farma. Dan pihak Kimia Farma inilah yang mencampurkan alkohol dari ballo tala itu dengan berbagai bahan lainnya agar aman digunakan untuk dijadikan sebagai Hand Sanitizer.
"Agar aroma khas dari ballo bala-nya bisa hilang, kita campurkan dengan cairan pewangi atau parfum," tambahnya.
Disebutkannya, untuk produksi Hand Sanitizer ballo tala ini masih terbatas. Hal itu karena masih terkendala dengan biaya hingga bahannya sendiri. Namun ke depan, Beny berharap agar inovasinya ini memiliki izin dari BPOM agar dapat diproduksi secara massal.
"Untuk saat ini, Hand Sanitizer hanya untuk internal Polres Takalar saja. Semoga untuk kedepannya, produk ini mendapatkan izin dari BPOM agar bisa diproduksi massal dan dibagikan ke masyarakat," jelasnya. []