Jakarta - Popok bayi bekas pakai ternyata aman dijadikan sebagai pot tanaman. Hal ini menjadi program yang diadakan Merries bersama dengan para kader posyandu dalam meningkatkan rasa peduli masyarakat terhadap lingkungan.
Dalam acara Media Gathering Merries Senyumkan Lingkungan yang digelar di Kantor Walikota Jakarta Barat pada Rabu, 4 Maret 2020, Vice President Marketing KAO Indonesia Susilowati mengatakan penggunaan popok bayi bekas sangat aman digunakan untuk dijadikan pot tanaman.
"Sebenarnya kalau pipis bayi itu tidak terlalu kotor, dari popok-popok yang hanya kayak pipis dan lain-lain itu sebenarnya kalau dicuci biasa dan lain-lain itu biasa aja gitu. Kayak biasa pembuangan toilet kita pasti kan kena pipis dan lain-lain itu akan terurai bakterinya bukan sesuatu yang tidak higienis banget," kata Susilowati kepada Tagar, Rabu, 4 Maret 2020.
Susilowati menjelaskan popok bayi bekas itu akan diolah menjadi fiber dan oil dengan menggunakan teknologi hidrotermal, sehingga bisa menghasilkan pot tanaman yang mampu menghijaukan lingkungan sekitar posyandu. Sementara oilnya berfungsi untuk mengoperasikan mesin teknologi hidrotermal tersebut.
Sebenarnya teknologi hidrotermal ini tadi membuat mereka tuh aman gitu bahwa ini sudah bebas dari bakteri, kuman, dan lain-lain.
Fiber dari hasil pengolahan popok bayi bekas, diyakini Susilowati sangat higienis untuk dijadikan pot tanaman.
"Iya, karena kan kita pakai teknologi hidrotermal. Jadi dipanaskan sampai benar-benar plastiknya saja lumer jadi oil, nah oilnya kita pakai lagi untuk mengoperasikan mesinnya. Mesin kan bekerja butuh bahan bakar nah itu pakai oilnya," ucap dia.

Susilowati juga menuturkan pengolahan pot tanaman dari popok bayi bekas bisa dilakukan sendiri di rumah.
"Popok hanya dicuci saja kemudian dicampur dengan semen dan air, tanpa diolah jadi fiber itu sudah bisa sebenarnya. Hanya mereka khawatir steril atau tidak. Sebenarnya teknologi hidrotermal ini tadi membuat mereka tuh aman gitu bahwa ini sudah bebas dari bakteri, kuman, dan lain-lain, tapi sebenarnya basically bisa," tuturnya.
Ide pengolahan popok bayi bekas ini berawal dari rasa kepedulian Merries terhadap lingkungan.
"Gerakan ini sebenarnya bukan hanya Merries, seperti attack kita kerja sama dengan praktisi pakaian. Jadi pakaian ini sebenarnya bisa di reuse, jangan beli baru terus, sampahnya nanti juga banyak. Karena adanya inisiatif untuk peduli ini, makanya muncul kalau popok bayi apa sih yang paling diconcern ternyata sampahnya," kata Susilowati.
Hingga sejauh ini terdapat 28 posyandu di Jakarta Barat dalam melaksanakan program ini. Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan sejak 2019, dan sepanjang tahun 2020 Merries menargetkan akan mengumpulkan 12 ton popok bayi bekas. []
Baca juga: