TAGAR.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan dirinya tidak memerlukan banyak orang pintar untuk membantunya menjalankan pemerintahan dan merumuskan kebijakan. Prabowo menyebut, berdasarkan penglihatannya, justru banyak orang pintar yang tidak menjadi apa-apa.
"Kita perlu kebijakan masuk akal bukan kebijakan yang perlu orang terlalu pinter, kadang-kadang orang terlalu pinter malah enggak jadi apa-apa," kata Prabowo saat mengikuti acara panen rakyat di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, pada Senin, 7 April 2025.
Prabowo lantas menyinggung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ia sempat menanyakan kepada Dedi Mulyadi apakah lulusan luar negeri atau bukan.
"Ini saya lihat KDM lulusan mana? Bukan dari Amerika? Oh Purwakarta," kata Prabowo seraya tertawa.
"Ini Pak Amran (Mentan) bukan lulusan luar negeri juga? Ini orang kampung semua yang kerja. Pak Zul (Menko Pangan) dari mana? Lampung, anda (Zul) enggak ke Oxford," tambah Prabowo disambut tawa.
Prabowo mengatakan sebenarnya orang pintar memang dibutuhkan dalam membangun negeri. Namun, yang paling penting katanya adalah orang yang mempunyai akal sehat dan cinta rakyat Indonesia.
"Kita butuh orang pinter banyak, tapi yang penting adalah mereka yang punya akal sehat dan orang-orang yang benar-benar cinta rakyat, karena kita karena berasal dari rakyat," kata Prabowo.
"Saya mantan prajurit, yang beri makan saya itu rakyat, petani, saya merasakan tahun 70, 71, kalau operasi, rakyat membantu kita, rakyat membantu, mereka lebih patriotik, saya bahagia ini kerja keras kita semua, ini awalan bagus, harus kita capai lebih baik," kata Prabowo. []