Prabowo Subianto: Pilkada Lewat DPRD Lebih Efisien, Begini Respons Partai Politik

Berbagai pihak merespons usulan Presiden Prabowo Subianto untuk memilih kepala daerah melalui DPRD.
Presiden Prabowo Subianto dalam pidato HUT ke-60 Partai Golkar. (Foto: Tagar/Instagram/@presidenrepublikindonesia)

Sejumlah partai politik, pemerintah, hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merespons wacana Presiden Prabowo Subianto yang mengusulkan kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Mayoritas partai politik menyatakan setuju dengan wacana ini, menganggap bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung memiliki ongkos yang sangat mahal dan tidak efisien.

Prabowo mengusulkan wacana ini karena menilai Pilkada melalui DPRD lebih efisien. Ia mengambil contoh dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan India yang dinilai telah berhasil mempraktikannya. "Saya lihat negara-negara tetangga kita efisien, Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, sekali milih, ya sudah DPRD itulah yang milih gubernur, milih bupati," kata Prabowo dalam pidatonya di puncak perayaan HUT ke-60 Partai Golkar, Sentul, Kamis (12/12).

Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo berharap pemerintah tidak terburu-buru dalam menindaklanjuti wacana ini. Ia menekankan pentingnya melakukan diskusi yang mendalam untuk mengkaji wacana tersebut. "Maka kalau sekarang muncul pikiran lain sebaiknya undang pemangku kepentingan. Ojo kesusu (jangan terburu-buru)," kata Ganjar dalam keterangannya, Jumat (13/12). Ganjar juga menyinggung bahwa pilkada langsung seringkali disertai dengan masalah seperti jual beli dukungan yang tidak merepresentasikan kehendak rakyat.

Ketua Dewan Penasihat PKS Tifatul Sembiring secara pribadi setuju dengan wacana Prabowo. Ia beralasan bahwa pilkada langsung terlalu mahal dan memecah masyarakat. "Secara pendapat pribadi saya setuju, Pilkada kabupaten/kota dilakukan via DPRD," kata Tifatul kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/12). PKB juga menyatakan dukungannya, dengan Ketua Harian DPP PKB Ais Syafiah Ashar mengklaim partainya sejak dulu mendorong agar kepala daerah dipilih oleh DPRD.

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menilai pemilihan kepala daerah tidak harus melalui pilkada langsung. Ia merujuk pada undang-undang yang hanya mengatur pemilihan kepala daerah secara demokratis, yang tidak selalu berarti harus melalui pilkada langsung. "Pemilihan kepala daerah di undang-undang dasar maupun di undang-undang pemilu itu kan diksinya adalah dipilih secara demokratis. Dipilih secara demokratis itu kan tidak berarti harus semuanya pilkada langsung," kata Supratman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12).

Berita terkait
Prabowo Hargai Sikap PDIP di Luar Koalisi, Berharap Jadi Check and Balance untuk Awasi Pemerintahan
Presiden RI Prabowo Subianto menghargai sikap PDI Perjuangan berada di luar Koalisi Indonesia Maju untuk menjadi pihak pengawas.
Presiden Prabowo Singgung Sistem Politik Indonesia Berbiaya Mahal, Tak Efisien Jika Dibandingkan Negara Lain
Presiden Prabowo Subianto menyinggung mengenai sistem politik di Indonesia yang berbiaya mahal. Simak ulasannya.
Presiden Prabowo Minta Polri Tidak Boros: Kurangi Seremoni, Jangan Terlalu Banyak HUT!
Presiden Prabowo Subianto meminta Polri untuk berhemat dan efisien dalam mengelola anggaran. Simak ulasannya.