Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah besar dalam upaya penghematan belanja negara. Dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, Prabowo menargetkan penghematan hingga Rp 306,69 triliun. Salah satu pos anggaran yang signifikan dipangkas adalah perjalanan dinas kementerian/lembaga, sebesar Rp 256,1 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah merinci pos-pos anggaran yang akan dihemat dalam surat edaran S-37/MK.02/2025. Surat ini disebar kepada seluruh menteri, kepala lembaga, Kapolri, Jaksa Agung, dan pimpinan kesekretariatan lembaga negara. Dalam surat tersebut, perjalanan dinas menjadi salah satu fokus utama penghematan, dengan target pemangkasan hingga 53,9%.
Prabowo sendiri pernah menyatakan bahwa penghematan ini dapat menghasilkan dana sebesar Rp 20 triliun. "Perjalanan dinas dikurangi, saya potong setengah, dengan itu bisa hemat Rp 20 triliun lebih. Berapa puluh ribu gedung sekolah diperbaiki dengan uang sebesar itu," ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet di Kantor Presiden, Jakarta Pusat.
Di samping perjalanan dinas, pemerintah juga berencana memangkas anggaran untuk kegiatan seremonial hingga 56,9%, rapat, seminar, dan sejenisnya hingga 45%, serta kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) hingga 29%. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menggunakan dana negara dengan lebih efisien dan bertanggung jawab.
Daftar lengkap 16 pos anggaran yang akan dipangkas mencakup berbagai aspek, mulai dari alat tulis kantor (ATK) hingga bantuan pemerintah. Dengan penghematan yang signifikan ini, pemerintah berharap dapat mengalokasikan dana lebih banyak untuk kebutuhan prioritas nasional, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.