Jakarta - Sekretaris Kabinet (Setkab) Pramono Anung menanggapi pernyataan Politikus Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebut Staf Khusus (Stafsus) Presiden dari kalangan milenial merupakan pajangan.
Kenyinyiran Fadli Zon, dinilainya tidak lain hanyalah guyonan semata dari wakil rakyat.
Terus terang kita kangen kalau pak Fadli enggak bilang (nyinyir) itu.
"Jadi kita anggap saja itu hiburan dari Senayan untuk Pak Presiden (Jokowi) dan buat kami, semua dari Pak Fadli," kata Pramono Anung di Gedung Setkab, Jakarta Pusat, Senin, 25 November 2019.
Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan kerinduannya dengan Fadli Zon. Dia memandang, Fadli memang memiliki ciri khas, selalu mengomentari banyak hal, celotehan-celotehan yang keluar dari mulutnya selalu menarik perhatian.
"Terus terang kita kangen kalau pak Fadli enggak bilang (nyinyir) itu," ucapnya.
Baca juga: Prabowo Curiga Komunis di Indonesia Masih EksisPresiden RI Joko Widodo bersama 7 staf khusus milenial di Istana Merdeka, Kamis, 22 November 2019. (foto: Tagar/Popy Sofy).
Pramono kemudian mematahkan anggapan mantan Wakil Ketua DPR RI itu menyoal pemilihan 7 orang Stafsus milenial, karena dilatari intervensi atau deal-deal politik dengan pihak tertentu.
Menurut dia, presiden telah melakukan berbagai pertimbangan memilihan Putri Tanjung cs sebagai Stafsus-nya. Itupun sudah melalui serangkaian tahapan. Jadi, duduk di posisi ini bukan berarti harus meninggalkan jabatannya yang lama.
"Jadi Stafsus ini dipilih secara langsung oleh presiden, secara administrasi kepegawaian dan manajemen di bawah Setkab. Sehingga, dengan demikian mereka yang masih mempunyai usaha di tempat usahanya, tetap diminta mengembangkan usahanya," tuturnya.
Sebelumnya, Fadli Zon mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih 7 Stafsus dari kalangan milenial.
Baca juga: Fadli Zon Ungkap Cara Pikir Komunis
Dia tidak yakin ketujuh milenial yang diperkenalkan presiden dapat berkontribusi banyak membantu RI-1 dalam menjalan tugas.
"Cuma lipstik saja, pajangan saja lah itu," kata Fadli Zon kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu, 23 November 2019. []