Presiden AS Joe Biden Tiba di Italia untuk Mengikuti Pertemuan G7

Presiden Biden tiba dengan membawa sanksi-sanksi baru bagi Rusia, perjanjian keamanan bilateral baru untuk Ukraina
Presiden AS Joe Biden disambut setibanya di Bandara Brindisi untuk mengikut pertemuan puncak kelompok negara maju G7 di Puglia, Brindisi, Italia, 12/6/2024. (Foto: voaindonesia.com/Kevin Lamarque/Reuters)

TAGAR.id – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, tiba di Brindisi, Italia, Rabu (12/6/2024) larut malam, menjelang pertemuannya dengan para pemimpin Kelompok 7 negara industri maju, Group of Seven atau G7. Patsy Widakuswara melaporkannya untuk VOA.

Presiden Biden tiba dengan membawa sanksi-sanksi baru bagi Rusia, perjanjian keamanan bilateral baru untuk Ukraina, tetapi tanpa terobosan mengenai perundingan gencatan senjata Gaza yang kini berada di titik kritis.

AS bekerja sama dengan para mediator Mesir dan Qatar setelah mengevaluasi tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata, kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, kepada para wartawan di dalam pesawat kepresidenan dalam perjalanan ke Italia pada Rabu pagi.

“Banyak di antara perubahan yang diusulkan sifatnya kecil dan bukannya tidak diantisipasi,” katanya. “Yang lainnya sangat berbeda dari apa yang diuraikan dalam resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).”

Sewaktu Biden dalam penerbangan ke Italia, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi-sanksi baru yang menargetkan individu dan perusahaan-perusahaan asing yang membantu basis industri militer Moskow, di antaranya perusahaan-perusahaan yang berbasis di China, yang menjual semikonduktor ke Rusia.

Sanksi tersebut mencakup perluasan sanksi sekunder yang memungkinkan AS memasukkan bank mana pun di seluruh dunia yang berbisnis dengan institusi Rusia, yang sekarang ini sudah dikenai sanksi, ke daftar hitamnya. Tujuannya adalah mencegah bank-bank lebih kecil di China dan negara-negara lain mendanai upaya perang Rusia.

Sanksi-sanksi tersebut juga menargetkan jaringan yang digunakan Rusia untuk mendapatkan material penting untuk membuat drone, peralatan antidrone, mesin industri serta untuk program senjata kimia dan biologi negara itu, kata Departemen Keuangan.

“Kami meningkatkan risiko bagi lembaga-lembaga keuangan yang berurusan dengan ekonomi perang Rusia dan menghilangkan cara-cara untuk menghindari sanksi, serta mengurangi kemampuan Rusia untuk memanfaatkan akses terhadap teknologi, peralatan, perangkat lunak dan layanan teknologi informasi,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah pernyataan.

Bursa Moskow, pasar keuangan utama Rusia, mengumumkan pihaknya menghentikan perdagangan dolar dan euro setelah dimasukkan ke daftar sanksi baru.

Biden hari Kamis juga dijadwalkan menandatangani perjanjian keamanan bilateral dengan Ukraina dalam pertemuannya dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy. Perjanjian itu dimaksudkan untuk menunjukkan tekad AS memperkuat kemampuan pertahanan dan pencegahan Ukraina tanpa menurunkan pasukan Amerika di medan tempur di Ukraina. Perjanjian itu akan mencakup komitmen Ukraina untuk melakukan reformasi dan pemantauan penggunaan akhir senjata yang disediakan AS.

Ini akan merupakan pertemuan kedua Biden dengan Zelenskyy dalam rentang beberapa hari. Keduanya bertemu di Paris, di sela-sela peringatan 80 tahun D-Day, pendaratan pertama pasukan Sekutu dalam Perang Dunia II, pekan lalu. (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
G7 Berencana Manfaatkan Keuntungan Aset Rusia yang Dibekukan untuk Ukraina
G7 dan sekutunya membekukan sekitar 300 miliar dolar AS aset keuangan Rusia
0
Presiden AS Joe Biden Tiba di Italia untuk Mengikuti Pertemuan G7
Presiden Biden tiba dengan membawa sanksi-sanksi baru bagi Rusia, perjanjian keamanan bilateral baru untuk Ukraina