Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada hari Rabu, 18 Agustus 2021, berbicara tentang pemberian dosis lagi vaksin Covid-19 kepada mereka yang sudah divaksinasi untuk meningkatkan perlindungan yang dapat berkurang seiring berjalannya waktu.
Pernyataan Biden itu akan disampaikan setelah dia bertemu dengan anggota Tim Tanggap Covid-19 pemerintahannya.
Sejauh ini menurut laporan situs independen, worldometers, sampai tanggal 18 Agustus 2021 jumlah kasus Covid-19 di AS mencapai 38.013.729 dengan 641.074 kematian. Kasus harian terbanyak dilaporkan tanggal 8 Juli 2021 yaitu 304.663. Jumlah kasus dan kematian menempatkan AS di puncak pandemi Covid-19 global.

Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki, pada hari Selasa, 17 Agustus 2021, tidak mengkonfirmasi laporan media bahwa Amerika Serikat akan merekomendasikan agar mereka yang sudah divaksinasi mendapatkan apa yang disebut suntikan booster (penguat) delapan bulan setelah dosis terakhir diberikan.
Tetapi dia mengatakan kepada para wartawan bahwa pemerintah telah merencanakan selama berbulan-bulan untuk memastikan akan ada cukup pasokan vaksin jika Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) merekomendasikan program suntikan booster.
Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) baru-baru ini menyerukan moratorium di seluruh dunia pada suntikan booster vaksin Covid-19 hingga setidaknya akhir September, untuk memberikan kesempatan kepada negara-negara miskin memperoleh lebih banyak dosis vaksin yang diperlukan.
Program suntikan booster di Amerika kemungkinan akan dimulai pada bulan September, dengan mereka yang pertama kali memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 berada di baris pertama lagi. Kelompok itu termasuk petugas kesehatan garis depan, penghuni panti jompo dan warga usia lanjut lainnya.
Kebanyakan orang di Amerika Serikat yang telah menerima vaksin Covid-19 mendapat rejimen dua suntikan yang dibuat oleh Pfizer atau Moderna, sementara yang lain memperoleh vaksin satu dosis dari Johnson & Johnson (lt/ab)/voaindonesia.com. []