Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mendesak warga Amerika agar secara lantang menentang kebencian rasial (rasisme). Biden pun memperingatkan bahwa "sikap berdiam diri" justru hanya mendukung tindakan rasis.
Demikian pernyataan Biden di Negara Bagian Georgia, tempat Kota Alaska yang jadi lokasi penembakan brutal, saat bertemu dengan para tokoh masyarakat keturunan Asia. Pertemuan ini terkait dengan tragedi penembakan brutal di tiga tempat di Kota Atlanta dan sekitarnya pada Selasa tanggal 16 Maret 2021.
Penembakan itu menewaskan delapan orang, termasuk enam perempuan keturunan Asia.
Dawn Cheung dan Victoria Do bertepuk tangan sambil dengarkan pidato dalam unjuk rasa menentang kejahatan kebencian terhadap warga keturunan Asia di Hing Hay Park, Chinatown-International District of Seattle, Washington, AS, 13 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)
Walau polisi sampai saat ini tidak menyatakan penembakan itu bermotif kebencian ras, namun kasus ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan atas warga keturunan Asia di AS.
Tren itu juga muncul di tengah pandemi Covid-19, dan rasisme sudah menjadi 'racun yang telah lama menghantui dan mengganggu bangsa kita', dan itu yang harus dibasmi oleh warga Amerika, kata Biden.
Apa hal penting lainnya yang disampaikan Biden?
Presiden Biden pun mendesak Kongres untuk mengesahkan undang-undang anti-kejahatan rasial terkait virus corona yang digulirkan awal bulan ini oleh dua anggota parlemen keturunan Asia.
Bila disahkan, Rancangan Undang-Undang itu akan menjadi payung hukum bagi Departemen Kehakiman untuk memerangi kriminalitas tersebut.
RUU ini akan "mempercepat respons dari pemerintah federal terhadap meningkatnya kejahatan rasial yang kian parah selama pandemi, dan mendukung pemerintah negara bagian dan lokal untuk memperbaiki penanganan atas kejahatan rasial, sekaligus memastikan bahwa informasi terkait kejahatan rasial menjadi lebih dapat diakses oleh komunitas Asia-Amerika," kata Gedung Putih.

Sejak awal pandemi tahun lalu, kejahatan atas warga keturunan Asia di AS meningkat pesat. Kalangan aktivis mengaitkannya dengan pandangan sesat yang menyalahkan orang Asia atas penularan Covid-19.
Namun, Biden mengatakan bahwa "Kita semua harus bergerak demi mendukung penegakan hukum. Kebencian tidak punya tempat di Amerika. Ini harus dihentikan".
Dengan tegas Biden mengatakan, "Itu (kebencian-red.) tergantung pada diri kita semua untuk bersama-sama menghentikannya." (bbc.com/indonesia). []