Jakarta - Presiden China Xi Jinping mendukung tuntutan keadilan bagi rakyat Palestina, termasuk upaya kondusif untuk menyelesaikan konflik dengan Israel agar solusi perdamaian dapat segera tercapai. Hal tersebut diungkapkan Xi Jinping kala menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"China dan Palestina adalah saudara yang baik, teman baik, dan mitra yang baik. Kedua belah pihak selalu saling percaya dan mendukung satu sama lain dalam masalah yang menyangkut kepentingan inti dan keprihatinan masing-masing," ujar Xi Jinping seperti dikutip Tagar dari Xinhua, Sabtu, 25 Juli 2020.
Dalam kesempatan yang sama, Xi Jinping menegaskan bahwa ia menentang rencana aneksasi Israel. Sebab, ia mendukung Palestina sebagai negara yang berdaulat sebagaimana resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ilustrasi - Matahari terbit di Palestina. (Foto: Pixabay/krystianwin)Senada dengan Xi Jinping, Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun juga mengungkapkan keprihatinannya atas upaya aneksasi oleh Israel kepada Palestina. Meneruskan catatan Haaretz, Zhang mendesak Israel untuk menahan diri dari tindakan sepihak.
Dia menuturkan seharusnya tidak ada negara yang mendukung suatu tindak sepihak. "Rencana itu, jika dilaksanakan, serius melanggar hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan. Dan, menganggu solusi kedua negara," kata Zhang saat berbicara di Dewan Keamanan PBB, Rabu, 22 Juli 2020.
Bahkan, melalui akun Twitternya, Zhang mengatakan Presiden Xi Jinping siap mendukung pengadaan material dan kebutuhan lainnya untuk memajukan ekonomi Palestina beserta taraf hidup masyarakatnya.
Presiden Abbas menghormati upaya China untuk mendukung Palestina sebagai negara yang berdaulat dan menjaga hak-hak rakyat Palestina. Dia menyebut China sebagai teman dari rakyat Palestina, dan berharap China dapat mengambil peran penting dalam mempromosikan penyelesaian yang adil dari konflik yang terjadi di Palestina.
Sementara itu, Amerika serikat (AS) menyerahkan sepenuhnya keputusan aneksasi wilayah Palestina di tangan Israel. Presiden AS Donald Trump bahkan membuat peta baru Palestina dan menyetujui Yerusalem sebagai ibu kota dari negara Yahudi tersebut. []
