Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan Presiden Joe Biden meminta kebijakan pemerintah AS terkait dengan Korea Utara dikaji ulang, terutama terkait dengan denuklirisasi di Semenanjung Korea. Hal ini disampaikan Menlu Blinken, ketika membahas persenjataan nuklir Korea Utara dalam wawancara eksklusif dengan NBC News Today, 1 Februari 2021, malam.
Sebagaimana dilaporkan Associated Press, 2 Februai 2021, Blinken mengatakan kepada Kepala Koresponden Washington NBC, Andrea Mitchell, bahwa ia mengakui bahwa masalah nuklir Korea Utara adalah masalah yang telah berkembang menjadi semakin buruk.
Blinken mengatakan, terkait masalah nuklir Korea Utara, Presiden Joe Biden meminta pemerintahannya meninjau kembali kebijakan, untuk memastikan bahwa AS telah menggunakan cara-cara yang paling efektif dalam mengusahakan denuklirisasi di Semenanjung Korea dan menangani masalah-masalah yang ditimbulkan senjata nuklir Korea Utara.

Cara-cara yang dimaksud termasuk sanksi-sanksi tambahan, insentif diplomasi, koordinasi dan kerja sama dengan mitra-mitra AS.
Sebagaimana dilaporkan bulan lalu, Korea Utara telah membuat kemajuan pesat dalam program senjata nuklirnya, yang diklaimnya perlu untuk mempertahankan diri dari kemungkinan invasi AS.
Pyongyang bahkan memulai tahun 2021 dengan sesumbar di media pemerintah bahwa negara itu memiliki "senjata paling kuat di dunia."
Parade militer Korea Utara, 14 Januari 2021 (Foto: dw.com/id)
Sebuah misil balistik baru yang dapat diluncurkan dari kapal selam dipamerkan pada sebuah parade yang disaksikan langsung oleh pemimpin Kim Jong-un hanya beberapa hari sebelum pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS.
Kemampuan sebenarnya dari senjata tersebut masih belum jelas, karena belum teruji. Kim juga berjanji untuk meningkatkan persenjataan nuklir dan kekuatan militer Korea Utara dengan menguraikan daftar senjata yang diinginkannya (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []