TAGAR.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto minta para menterinya menghapuskan kuota impor. Menurutnya sistem ini membatasi pengusaha berbisnis, apalagi jika yang diimpor itu barang yang menyangkut hajat rakyat seperti impor daging.
Dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Prabowo menekankan soal kuota impor agar dihapus ke dua menteri yaitu Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan.
Karena itu juga, Prabowo minta peraturan teknis (pertek) yang dibuat kementerian juga dihapus. Kalaupun dibikin, harus seizin Presiden Indonesia.
Pertek merupakan aturan turunan setelah keputusan presiden dibuat (kepres). "Kadang pertek lebih galak dari kepres. Enggak ada lagi pertek, keluar harus seizin presiden," jelasnya.
Selain kuota, Prabowo juga ingin proses karantina dari barang impor dipercepat. Pemeriksaannya tidak perlu lama ketika sudah tiba di Indonesia.
"Karantina juga enggak usah lama-lama, buka aja cepet," tegasnya.
Menurut Prabowo, tidak masalah Indonesia mengimpor lagi BBM dan LPG dari AS jika di dalam negeri masih membutuhkannya. Rencana ini juga jadi opsi negosiasi pemerintah ke Trump terkait tarif impor 32 persen.
Di acara yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan menghapus kuota impor karena tidak memberikan penerimaan negara.
"Malah menambah beban transaksi dan menimbulkan ketidaktransparan. Kalau ini dihapus akan sangat menentukan banget perbaikan dari sisi impor dan ekspor Indonesia. Penyediaan perizinan dan tata niaga import akan disederhanakan berbasiskan IT dan data," jelasnya. []