Jakarta, (Tagar 21/3/2019) - Suharso Monoarfa dikukuhkan sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam forum Musyawarah Kerja Nasional di Cisarua Bogor, Rabu malam.
Ia menggantikan posisi Romahurmuziy atau Rommy yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga melakukan korupsi jual beli jabatan dilingkungan Kementerian Agama.
"Saya ingin PPP dapat melampaui batas persyaratan parliamentary threshold 4 persen, sehingga tetap bertahan di parlemen," kata Suharso Monoarfa usai pengukuhan di Bogor, Rabu malam (20/3).
Suharso akan melanjutkan masa kepemimpinan Rommy hingga tahun 2021.
Siapa Suharso Monoarfa
Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat diwawancara wartawan pada pembukaan Mukernas III Dewan Pimpinan Pusat PPP di Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3/2019). Agenda utama Mukernas PPP tersebut adalah pengukuhan Suharso Monoarfa sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum, menggantikan posisi Romahurmuziy yang telah dipecat karena tersandung kasus korupsi. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)
Suharso Monoarfa adalah seorang pengusaha dan politikus dan anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sejak 19 Januari 2015 hingga sekarang.
Ia juga sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat periode 2009-2011 di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pria lulusan Akedemi Pertambangan dan Geologi ini mengakhiri masa jabatannya sebagai Menteri Perumahan Rakyat RI pada tanggal 17 Oktober 2011, karena alasan pribadi.
Beberapa tahun kemudian pada 19 Januari 2015, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Suharso pada era pemerintahan Megawati Soekarnoputri-Hamzah Haz, pernah menjadi staf khusus Wakil Presiden periode 2002-2004.
Lulusan dari Institut Teknologi Bandung (1974-1978) juga pernah menjadi anggota DPR pada periode 2004-2009 dan terpilih kembali untuk periode 2009-2014 dari Partai Persatuan Pembangunan.
Pada 16 Maret 2019, Suharso Monoarfa terpilih menjadi Plt Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan setelah diputuskan dalam Rapat Pengurus Harian yang dihadiri majelis-majelis partai (majelis syariah, majelis pertimbangan, majelis pakar dan mahkamah partai).
Suharso menggantikan Romahurmuziy yang mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Kehidupan Pribadi
Profil Suharso Monoarfa
Suharso Monoarfa lahir 31 Oktober 1954, pernah menikah dengan Carolina Kaluku, namun pernikahannya berujung perceraian pada 12 September 2011. Tak lama kemudian, ia menikah lagi dengan Nurhayati Effendi.
Selain menjadi politikus, pria kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat ini pernah memimpin banyak perusahaan di antaranya menjadi Direktur Penerbitan PT Iqro, Bandung (1979-1982); General Manager PT First Nobel, Gobel Group (1982-1986); Direktur Nusa Consultant (1986-1990); Direktur, Corporate Secretary, PT Bukaka Teknik Utama (1991-1997).
Ia juga pernah menjabat Chairman PT Batavindo Kridanusa (1996-2000); Direktur PT. Bukaka Sembawang Int. (1997-2000); Chairman PT. Argo Utama Global (1998-2002); dan Chairman Rheno Resources (2012).
Riwayat Pendidikan
SDN Tretes II, Malang (1966)
SMPN 3 Malang (1969)
SMAN 1 Malang (1972)
Akademi Geologi & Pertambangan, Bandung (1973)
Fakultas Planologi ITB, Bandung (1978)
Menerima kepercayaan untuk memimpin PPP, Suharso Monoarfa berjanji akan mengembalikan kejayaan PPP seperti pada era Ketua Umum Hamzah Haz. []
Baca juga:
- Melihat Pelukan Lukman Hakim ke Plt Ketum PPP Suharso
- Gantikan Posisi Romahurmuziy di PPP, Ini Motivasi Suharso Monoarfa
- Romahurmuziy Diberhentikan, Suharso Monoarfa Jadi Plt Ketua Umum PPP
- Romahurmuziy: Hari Ini Pejabat, Besok Bisa Langsung Jadi Penjahat
- Romahurmuziy, From Hero to Zero