Profil Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto

Berbekal jejaringnya yang telah dirawat sejak era reformasi, Bima Arya terjun ke politik praktis melalui PAN.
Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto. (Foto: Instagram/@bimaaryasugiarto)

Jakarta - Bima Arya Sugiarto atau akrab disapa Bima Arya lahir di Paledang, Bogor 17 Desember 1972 dari pasangan Toni Sugiarto dan Melinda Susilarini. Dia menjabat sebagai wali kota Bogor periode 2014-2019, dan terpilih kembali untuk periode 2019-2024.

Ayahnya merupakan seorang purnawirawan polisi dan tokoh Bogor sementara ibunya finalis duta pariwisata Bogor. Bima Arya menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Kota Bogor. Usai lulus SMA, dia melanjutkan kuliah di Universitas Parahyangan (Unpar), Bandung dengan mengambil jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial Politik.

Dalam fase perkuliahan ini, Bima Arya memupuk jiwa kepemimpinannya dengan aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan. Bahkan, dia sempat menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Unpar periode 1992-1993.

Bima AryaWali Kota Bima Arya memberikan keterangan pers terkait kasus pembunuhan yang menimpa Andriana, Rabu (9/1/2019). (Foto: Tagar/Santi Sitorus)

Bima Arya pernah ditunjuk sebagai ketua Panitia Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia (PNMHII) ke-VII di Gedung Asia Afrika Bandung pada 1995 untuk menyukseskan agenda tersebut.

Selanjutnya, dia menempuh studi S2 di Development Studies, Monash University, Melbourne, Australia, dan kemudian mengajar sebagai dosen Hubungan Internasional di Unpar Bandung. 

Pada masa reformasi, dia menjadi salah satu deklalator berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN), dan didapuk sebagai Sekretaris DPD PAN Kota Bandung periode 1998-2000.

Namun, pada 2001 Bima Arya memulai kariernya di bidang kependidikan ke Jakarta dengan menjadi dosen sekaligus Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan di Universitas Paramadina. Setahun kemudian dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan program Doktor Ilmu Politik di Australian National University Canberra, Australia.

Bima Arya menikahi Yane Ardian, putri dari almarhum Ardi Rahman (Tan Ki Hoan), seorang dari pengusaha angkot dalam usianya yang ke 30 pada akhir tahun 2002. 

Di Australia, dia sempat menjadi ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) sekaligus aktif sebagai peneliti di Research School for Pacific and Asian Studies, Canberra. 

Bima AryaBersama Sandiaga Uno, Bima Arya menunjukan mendali dalam aja lari. (Foto: Instagram/@bimaaryasugiarto)

Pada 2006 setelah pulang ke Indonesia, Bima Arya fokus pada status barunya yaitu pengamat politik sehingga mendirikan lembaga konsultan politik bernama Charta Politika Indonesia. Hal ini membuatnya sering menghiasi layar kaca dengan statemen analisisnya yang tajam dan akurat.

Berbekal jejaringnya yang telah dirawat sejak era reformasi, Bima Arya terjun ke politik praktis dengan masuk di kepengurusan DPP PAN periode 2010-2015. Dalam pilkada Kota Bogor 2013 dia mantap maju sebagai calon wali kota dengan menggandeng Usmar Hariman.

Biodata

Keluarga

  • Orang Tua: Toni Sugiarto dan Melinda Susilarini
  • Istri: Yane Ardian
  • Anak: Kinaura Maisha, Kenatra Mahesha

Pendidikan

  • SDN Polisi 4 Bogor (1985)
  • SMPN 1 Bogor (1988)
  • SMAN 1 Bogor (1991)
  • Sarjana Hubungan Internasional FISIP Unpar (1996)
  • Master of Arts, Studi Pembangunan, Monash University Melbourne Australia (1998)
  • Doktor Ilmu Politik, Australian National University Canberra Australia (2006)

Karier

  • Dosen Fisip Universitas Parahyangan (1998-2001)
  • Dosen Universitas Paramadina (2001)
  • Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Paramadina (2001 – 2002)
  • Peneliti di Research School for Pasific and Asian Studies, Canberra (2004-2006)
  • Direktur Eksekutif Lead Intitute Paramadina (2006-2010)
  • Konsultan di Partnership for Governance Reform, UNDP (2007-2008)
  • Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia (2008 – 2010)
  • Pembawa acara Dialog Aktual TVRI 2009 Pembawa Acara Obrolan Politik Jak TV (2008)
  • Narasumber tetap Parodi Politik Democrazy Metro TV (2008 – 2009)
  • Konseptor dan Juri “The Next Leaders” Metro TV (2008)
  • Pemimpin Redaksi Majalah Rakyat Merdeka (2009 – 2010)
  • Dosen Pasca Sarjana Universitas Paramadina (2010)
  • Komisaris Charta Politika Indonesia (2010)
  • Konseptor dan juri “Bogor Next Generation” Megaswara TV, Bogor (2012)
  • Host acara talk show “Curhat Sama Kang Bima”, Lesmana 100,1 FM Bogor (2012)
  • Wali Kota Bogor (2014-2019 dan 2019-2024)

Organisasi

  • Wakil Ketua HIMAHI FISIP Unpar (1992 – 1993)
  • Ketua Senat Fisip Unpar (1993 – 1994)
  • Departemen Pemuda Paguyuban Bogoriensis (1993 – 1995)
  • Direktur Eksekutif Solidaritas Masyarakat Anti Narkotika (SMART) (1998 – 2000)
  • Wakil Sekretaris DPD PAN Kota Bandung (1998 – 2000)
  • Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia (2002-2004)
  • Ketua Umum Ikatan Alumni Smansa Bogor (2010-2015)
  • Ketua PP Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPPP) (2009-2012)
  • Ketua Dewan Pembina Gen A (2010-2015)
  • Ketua DPP Partai Amanat Nasional (2010 – 2015)
  • Ketua Umum Paguyuban Bogor (2011 – 2016)
  • Ketua Umum DPP Matara (Matahari Nusantara) (2013 – 2018).[]
Berita terkait
Bima Arya dan 4 Warga Bogor Positif Corona
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Begitu juga empat warga Bogor lainnya.
Cerita Wali Kota Bima Arya Positif Terinfeksi Corona
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto positif terinfeksi virus corona bercerita tentang itu.
Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Virus Corona
Wali Kota Bogor Bima Arya dinyatakan positif terjangkit virus corona (Covid-19). Hasil itu diterimanya pada 19 Maret 2020 sore.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.