Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan aturan ganjil genap di sejumlah ruas jalan protokol di Jakarta ditiadakan, menyusul diberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota mulai Senin, 14 September 2020.
Tetap saja di rumah dan jangan ke luar dari Jakarta bila tidak ada kebutuhan yang mendesak.
"Ganjil genap untuk sementara akan ditiadakan, tapi bukan berarti kita bebas bepergian dengan kendaraan pribadi. Pesannya jelas, saat ini kondisi darurat, lebih darurat dari awal wabah dahulu, jadi jangan ke luar rumah bila tidak terpaksa. Tetap saja di rumah dan jangan ke luar dari Jakarta bila tidak ada kebutuhan yang mendesak," kata Anies Baswedan dalam konferensi virtual, Rabu malam, 9 September 2020.
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini juga akan kembali membatasi transportasi umum selama PSBB berlangsung. Nantinya, kendaraan umum menuju Jakarta akan diatur jumlahnya, serta jam operasionalnya.
Baca juga: Angka Kematian Corona DKI Rendah, Anies: Atas Izin Allah
Petugas kepolisian mengatur lalulintas saat hari pertama penindakan sistem ganjil-genap di kawasan Matraman, Jakarta, Senin (9/9/2019). (Foto: Antara/Galih Pradipta)
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta sempat memberlakukan lagi kebijakan pembatasan ganjil genap kendaraan pada 3 Agustus 2020. Kekuatannya adalah Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2019. Aturan diterapkan tiap hari pada pukul 06.00-10.00 dan pukul 16.00-21.00 di 25 ruas jalan.
Baca juga: DKI Darurat Corona, Anies Baswedan Terapkan PSBB Total
Terbaru, Gubernur Anies Baswedan mengumumkan, saat ini Jakarta dalam situasi darurat Covid-19. Kondisi tersebut mengharuskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menarik rem darurat PSBB transisi. Dalam catatannya, jumlah angka kematian akibat virus corona di Jakarta terus mengalami peningkatan setiap harinya.
"Sampai dengan saat ini ada 1.347 saudara kita di Jakarta yang telah wafat akibat Covid-19. Memang jika melihat angka kematian, sesungguhnya angka kematian di Jakarta memang rendah, yaitu 2,7 persen, lebih rendah dari tingkat kematian nasional di angka 4,1 persen, bahkan lebih rendah dari angka kematian global di angka 3,3 persen. Tetapi secara absolut jumlah kematian harian kita sudah bertambah," kata Anies. []