Puan Maharani Ajak Masyarakat Baca Isi Revisi UU TNI dengan Teliti

Ketua DPR meminta masyarakat membaca isi revisi UU TNI yang baru disahkan dan menahan diri di bul Ramadhan.
Ketua DPR, Puan Maharani, memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen, Jakarta. (Foto: Tagar/Instagram/@ketua_dprri)

Ketua DPR, Puan Maharani, meminta semua pihak untuk membaca dengan seksama isi revisi Undang-Undang TNI yang baru disahkan oleh DPR. Permintaan ini disampaikan sebagai respons terhadap gelombang unjuk rasa yang terjadi di beberapa daerah yang menolak revisi UU TNI.

"Ini baru selesai disahkan, dan penomorannya pun baru selesai. Jadi tolong baca dahulu secara baik-baik isinya," kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/3/2025). Politikus PDI Perjuangan ini mengajak para pihak yang masih menolak untuk membaca secara saksama RUU yang baru disahkan.

Jika isi RUU dianggap masih tidak sesuai dengan yang diharapkan, Puan mempersilakan untuk diproses sesuai aturan yang berlaku. "Kalau kemarin yang beredar itu memang tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan apa yang sudah diputuskan itu memang tidak sesuai diharapkan, barulah kemudian melakukan tindakan-tindakan yang memang harus diprotes," ujar Puan.

Puan juga menegaskan bahwa RUU TNI dapat diakses publik melalui situs resmi DPR RI. Selain itu, ia meminta semua pihak untuk menahan diri di bulan Ramadhan. "Marilah kita sama-sama menahan diri. Marilah kita sama-sama bisa menjalani bulan puasa yang tinggal beberapa hari ini dengan lebih berkah, dengan lebih damai sampai selesai," kata Puan.

RUU TNI mencakup perubahan empat pasal, yakni Pasal 3 mengenai kedudukan TNI, Pasal 7 soal tugas pokok TNI, Pasal 53 soal usia pensiun prajurit, serta Pasal 47 berkaitan dengan penempatan prajurit aktif di jabatan sipil. Meski RUU TNI sudah disahkan, gelombang protes terus terjadi di berbagai daerah, tak jarang aksi unjuk rasa itu diwarnai kekerasan oleh aparat.

Berita terkait
Wakil Ketua DPR Respons Penolakan Revisi UU TNI
Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa protes terhadap revisi UU TNI merupakan dinamika politik dan demokrasi yang sehat.
Puan Maharani Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir Soal UU TNI yang Baru Disahkan
Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan, UU TNI yang baru ini tetap berlandaskan pada prinsip demokrasi supremasi sipil.
Puan Maharani Sebut DPR Segera Sosialisasikan RUU TNI Agar Rakyat Paham dan Tak Ada Kecurigaan
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta tidak ada lagi polemik terkait revisi UU TNI. Puan berharap seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri.