Yogyakarta - Di lapangan tembak yang berada di Sentolo, Kulon Progo, menjadi saksi bisu ketika puluhan tentara Kodim 0734/Yogyakarta adu tembak. Bukan adu tembak dalam arti saling menembak sebenarnya, melainkan para prajurit tersebut sedang menggelar latihan menembak. Berlangsung selama tiga hari dan berakhir Kamis 17 September 2020 ini, latihan menembak itu dipimpin langsung Komandan Kodim (Dandim) 0734/Yogyakarta Kolonel Arm Tejo Widhuro.
Menurut Dandim, menembak merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap prajurit TNI di berbagai kesatuan. Baik di satuan tempur, satuan bantuan tempur, maupun satuan teritorial. Kemampuan menembak ini disebut dia bukan untuk gagah-gagahan, melainkan dengan tujuan agar naluri tempur, khususnya dalam kemampuan menembak terpelihara dengan baik.
"Kami perintahkan semua anggota untuk menembak. Agar kemampuan tempur prajurit tetap terjaga dengan baik," kata Kolonel Tejo yang juga ikut dalam latihan menembak tersebut, Kamis, 17 September 2020.
Menurut Dandim, tuntutan bagi seorang prajurit TNI adalah profesional dalam bidangnya. Latihan menembak merupakan program rutin, yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan ketangkasan prajurit. Selain itu latihan menembak juga untuk memelihara kemampuan sebagai bentuk profesionalisme sebagai seorang prajurit dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI.
Agar kemampuan tempur prajurit tetap terjaga dengan baik.
"Karena latihan menembak ini sangat penting bagi seorang prajurit TNI, guna mengasah kemampuannya demi terwujudnya prajurit yang mahir dan profesionalis dalam bidangnya yaitu menembak," kata Dandim.
Mengambil sikap tiarap, Dandim 0734/Yogyakarta Kolonel Arm ikut latihan menembak menggunakan senjata api laras panjang di Lapangan Tembak Sentolo, Kulonprogo, Kamis, 17 September 2020. (Foto: Tagar/penerangan Kodim 0734
Terpisah, Pasiops Kodim 0734/Kota Yogyakarta Mayor Cba Suryadi menambahkan, latihan menembak digelar setiap tiga bulan sekali. Pelaksanaan menembak dibagi menjadi dua sesi latihan, yakni menembak senjata ringan dan menembak pistol. "Untuk menembak senjata ringan dilaksanakan dengan sikap tiarap jarak 100 meter. Sedangkan untuk menembak pistol dilaksanakan dengan sikap berdiri jarak 20 meter," ujar dia.
Tak hanya menembak, seorang prajurit TNI ternyata juga harus memiliki kemahiran membongkar senjata. Sama seperti menembak, latihan membongkar senjata juga wajib ditempuh dan dilakukan periodik setiap prajurit TNI yang biasanya senjata seperti M-16 dan pistol P-1 menjadi dua jenis senjata api yang dijadikan sarana berlatih.
Baca Juga:
- Agar kemampuan tempur prajurit tetap terjaga dengan baik
- HUT RI, Dandim Yogyakarta Ajak Warga Tetap Berperang
Menurutnya, latihan bongkar pasang senjata ini sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan setiap personelnya. "Kami berharap semua personel Kodim 0734/Yogyakarta tidak hanya mahir menembak, tetapi juga terampil saat melakukan bongkar pasang senjata," sambung Suryadi.
Dia menambahkan keterampilan dalam membongkar pasang senjata telah dimiliki oleh setiap prajurit dan telah didapatkan selama menempuh pendidikan. Untuk itu, saat ini hanya sebagai latihan untuk mengasah kembali agar lebih mahir dan tidak lupa.
"Dengan adanya latihan ini juga dapat dimanfaatkan oleh setiap prajurit dalam membersihkan senjata dan mempersiapkan senjata mereka untuk bisa digunakan sewaktu-waktu. Karena banyak kejadian pada saat digunakan, senjata tidak dapat berfungsi dengan baik," ujar dia. []