Jakarta - Lezatnya hidangan lobster yang disajikan resto seafood favorit telah habis disantap. Namun tiba-tiba, kepala menjadi pusing. Ada kemungkinan Anda mengalami gangguan kesehatan atau menderita suatu penyakit.
Tidak dapat dipungkiri banyak orang memang tidak diperbolehkan sesuka hati mengonsumsi hidangan seafood. Biasanya karena riwayat penyakit yang diderita dapat menimbulkan masalah bila terlalu banyak melahap hidangan hewan laut.
Mereka yang memiliki riwayat penyakit kolesterol tinggi menjadi yang paling rentan mengalami pusing setelah mengonsumsi beragam menu seafood, seperti udang, kerang, kepiting, bahkan lobster jika dikonsumsi dengan porsi berlebihan.
Olahan hidangan seafood dari hewan lobster. (Foto : Unsplash)
Meskipun di antara hidangan seafood lainnya kandungan kolesterol pada lobster disebut paling rendah. Namun untuk menjaga-jaga tetap tidak diperbolehkan makan berlebihan.
Pusing yang dialami penderita kolesterol biasanya akibat dari asupan. Makanan yang mengandung kolesterol diperkaya akan lemak trans dan lemak jenuh. Ketika kadar lemak trans terlalu banyak di dalam tubuh bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Namun, bukan berarti yang menderita kolesterol tidak diperbolehkan mengonsumsi lobster dan hewan laut sama sekali, mereka masih bisa menikmatinya sesuai anjuran.
Menurut rekomendasi American Heart Association, konsumsi lemak trans paling banyak 1% dari kalori per hari, sedangkan asupan lemak jenuh sebaiknya kurang dari 7% kalori per hari.

Selain membatasi asupan, penderita kolesterol tinggi disarankan memilih olahan hidangan lobster atau menu seafood lainnya dengan cara yang lebih sehat, seperti dikukus, panggang, rebus atau ditumis dengan sedikit minyak.
Bila hidangan seafood dipanggang, gunakan minyak rendah lemak untuk mengolahnya. Jenis minyak itu seperti minyak zaitun khusus masak seafood.