Malang, (Tagar 19/2/2018) - Kualitas feysen lokal asal Malang, Jawa Timur (Jatim) dinilai tak kalah bersaing dengan feysen tingkat Nasional. Hal itu diungkapkan Calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno saat mengunjungi sentra kerajinan batik tradisional dan konveksi bordir Istana Bordir di Pakis, Malang, Senin (19/2).
Puti melihat industri tradisional semacam faysen, batik dan bordir banyak jumlahnya di Jawa Timur. Menurutnya, Malang Raya yang mencakup kota, kabupaten dan Kota Batu, adalah kawasan yang sektor ekonomi kreatifnya tumbuh dengan baik.
Dia bercerita, suatu ketika pernah membeli busana karya desainer muda Surabaya melalui akun Instagram. Busana itu dipadu kreasi bordir dari perajin asal Malang dan Pasuruan.
Karya tersebut dianggap sangat dipuji pelaku fesyen nasional. Dengan alasan itu, Ia memahami keterhubungan industri fesyen rumahan dengan industri kreatif berkelas nasional dan internasional sekalipun.
Puti pun terinspirasi untuk memperkuat ekonomi keluarga, yang tiang punggungnya adalah para perempuan perajin. Sebab, semua upaya itu, tujuan akhirnya adalah penyejahteraan keluarga.
"Kami scale up industri fesyen skala kecil ke menengah, lalu jadi besar. Bangun sentra-sentra penunjang. Ada bordir, batik, dan sebagainya. Kami koneksikan dengan kampus dan pusat desain. Bangun kapasitas perajin perempuan. Fasilitasi modalnya. Pasti produknya semakin kompetitif,"jelas dosen tamu Kokushikan University, Jepangitu.
Dia pun berharap, dari Jatim akan semakin banyak terlahir pelaku fesyen berkelas nasional dan internasional. (lut)