Jakarta - Frederika Alexis Cull berhasil menjadi perwakilan Indonesia pertama yang berhasil masuk urutan 10 besar di ajang Miss Universe 2019, sejak pertama kali kontes kencantikan berskala internasional itu diadakan pada 67 tahun lalu.
Frederika Cull sukses masuk jajaran 10 besar bersama kontestan lain dari negara Amerika Serikat, Kolombia, Puerto Rico, Afrika Selatan, Eslandia, Prancis, Peru, Thailand dan Meksiko, dalam gelaran final Miss Universe 2019 yang berlangsung di Tyler Perry Studios, Atlanta, Amerika Serikat, Minggu malam, 8 Desember 2019 waktu setempat
Mahkota ratu sejagad dimenangkan oleh Miss South Africa Zozibini Tunzi, sementara posisi kedua diduduki oleh Perwakilan dari Puerto Rico, Madison Anderson, dan peringkat tiga disabet Sofia Aragon dari Meksiko.
Pencapaian Frederika Cull terbilang membanggakan. Pasalnya, prestasi ini merupakan kali pertama bagi perwakilan Indonesia untuk masuk ke jajaran 10 besar. Sebelumnya, posisi 15 besar baru berhasil diraih Artika Sari Devi pada tahun 2005 lalu.
Frederika Alexis Cull, pemenang kontes Puteri Indonesia 2019 mengikuti ajang Miss Universe. (Foto: Instagram/frederikacull)
Sebelum maju mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2019, Frederika Alexis Cull memenangi ajang Puteri Indonesia 2019 sebagai perwakilan Jakarta 1. Perempuan berdarah campuran Lampung dan Inggris itu diketahui telah meniti karir sebagai model sejak usia sembilan tahun.
Saat ini, gadis kelahiran Gold Coast, Queensland, Australia itu masih tercatat sebagai mahasiswi jurusan Manajemen Bisnis Internasional di Australian Independent School.
Frederika aktif dalam kegiatan sosial seperti membantu mengajar di Sekolah Bisa atau tempat belajar untuk anak-anak yang kurang mampu dan membantu korban bencana.
Perempuan berusia 20 tahun itu juga bekerja sama dengan tempat penampungan hewan di Jakarta untuk menyelamatkan dan melindungi hewan peliharaan yang terlantar. Dia juga terlibat dalam kampanye setop makan daging anjing.
Baca juga: Putri Indonesia Terpeleset di Panggung Miss Universe
Selain itu, dia juga menjadi Duta Anti Narkoba dan Duta Humas Polri. Frederika juga pernah mendirikan Voice for The Voiceless, sebuah organisasi yang memperjuangkan kepemilikan akta kelahiran. []