Sydney - Kepala maskapai penerbangan terbesar Australia, Qantas, mengatakan begitu vaksin virus corona tersedia secara luas, maka para penumpang mungkin harus menjalani vaksinasi sebelum mereka dapat bepergian ke luar negeri. Orang-orang yang telah menerima vaksinasi diharapkan menerima paspor yang membuktikan mereka sudah Jelani vaksinasi virus corona.
CEO Qantas, Alan Joyce, mengatakan, 23 November 2020, ia telah berbicara dengan rekan-rekannya di maskapai lain di seluruh dunia tentang kemungkinan mewajibkan kepemilikan paspor vaksinasi untuk pelancong luar negeri.
Istilah paspor vaksinasi tampaknya merujuk pada dokumen perjalanan yang menunjukkan bahwa pemiliknya telah menjalani vaksinasi (imunisasi) virus corona (Covid-19) yang membuatnya terhindar dari kemungkinan tertular virus corona. Paspor itu harus tercantum secara elektronik di pangkalan data pemerintah sehingga para pegawai perusahaan penerbangan bisa dengan mudah memeriksanya kebenarannya.
"Kami sedang mengubah syarat dan ketentuan bagi pelancong internasional. Kami akan meminta penumpang menjalani vaksinasi sebelum mereka naik pesawat," kata Joyce kepada Network Nine di Australia.
Australia telah memberlakukan beberapa pembatasan perbatasan paling ketat di dunia sejak pandemi.
Pesawat komersial milik maskapai penerbangan Australia, Qantas, di landasan bandara Melbourne International di Melbourne, Australia, 6 November 2018. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Phil Noble/File Photo)
Australia telah menutup perbatasan-perbatasannya untuk sebagian besar pengunjung internasional dan hanya mengizinkan warganya sendiri untuk melakukan perjalanan internasional dalam keadaan khusus. Pembatasan itu telah membantu negara berpenduduk 26 juta orang itu mengendalikan wabah Covid-19.
Australia telah melaporkan hampir 28.000 kasus dan lebih dari 900 kematian sejak pandemi dimulai, lebih sedikit dibandingkan dengan banyak negara lain seukurannya.
Joyce mengatakan pembuatan paspor vaksinasi untuk pelancong masuk dan keluar Australia akan membutuhkan banyak pemikiran dan logistik, dan mungkin memerlukan intervensi pemerintah.
"Yang pasti untuk pengunjung internasional yang keluar dari Australia, atau orang yang meninggalkan Australia, kami pikir itu suatu kebutuhan," katanya kepada Nine.
"Apa yang kami usahakan adalah bagaimana Anda dapat memiliki paspor vaksinasi, versi elektroniknya, yang mengesahkan apa vaksin yang Anda dapatkan, dan apakah vaksin itu dapat diterima di negara yang Anda tuju."

Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan kepada wartawan di Sydney, Selasa, 24 November 2020, bahwa belum ada keputusan mengenai vaksin potensial yang akan diwajibkan untuk melakukan perjalanan lintas perbatasan. "Tugas kami adalah memberikan vaksin kepada semua warga Australia," katanya.
Beberapa perusahaan telah menguji vaksin virus corona dengan hasil awal yang menggembirakan. Banyak yang berharap vaksin akan tersedia secara luas tahun depan, sehingga membuka jalan bagi perjalanan udara internasional yang lebih luas (ab/uh)/voaindonesia.com. []