TAGAR.id, Doha, Qatar - CEO Qatar Airways pada hari Kamis, 26 Mei 2022, menyerukan perundingan untuk menyelesaikan sengketa di pengadilan dengan produsen pesawat terkemuka, Airbus, atas kasus jet-jet dengan cat yang rusak.
Sudah berbulan-bulan Qatar Airways dan Airbus bersengketa di pengadilan Inggris atas kasus cat yang mengelupas pada 23 jet berbadan lebar A350 yang telah dilarang terbang.
Airbus membalas dengan menangguhkan kesepakatan pembelian senilai 6 miliar dolar AS untuk 50 pesawat A321.
Pesawat Airbus A380 milik Emirates Airlines di Dubai Air Show, November 2021 (Foto: dw.com/id)
"Dalam setiap kemitraan terjadi perselisihan dan saya hanya berharap perselisihan ini dapat diselesaikan di luar pengadilan," kata kepala eksekutif Qatar Airways, Akbar Al Baker, kepada wartawan di sela-sela konferensi pers dalam komentar publik yang langka, tentang kasus itu.
Maskapai Teluk itu kalah dalam putaran terakhir di pengadilan pada April 2022, ketika pengadilan London menolak permintaan Qatar Airways agar Airbus menghentikan penjualan pesawat ke maskapai saingannya.
Qatar Airways mengajukan tuntutan hukum tahun lalu, menuntut 610 juta dolar AS ditambah ganti rugi atas keterlambatan dalam menyelesaikan perselisihan itu. Namun, Airbus menolak dengan keras.

Qatar Airways meminta Airbus untuk "menyelidiki sepenuhnya, dengan benar dan transparan" masalah cat itu yang dikatakan bisa menjadi ancaman bagi perlindungan jet terhadap petir.
Airbus menegaskan telah sepenuhnya memperhitungkan cat yang mengelupas itu dan Badan Keselamatan Penerbangan Eropa telah mengatakan bahwa tidak ada ancaman terhadap kelayakan terbang pesawat A350 tersebut. (ps/ka)/voaindonesia.com. []
Singapore Airlines Beli 7 Pesawat Kargo Airbus A350 Model Baru
Kuwait Airways Pesan 31 Jet Airbus
Airbus Jual 255 Pesawat di Dubai Air Show 2021
Sejarah Pendek Pesawat Penumpang Raksasa Airbus A380