Jakarta – Polisi meminta penduduk desa di India utara agar tidak menguburkan keluarga mereka di pemakaman pasir yang dangkal di tepi Sungai Gangga. Ada spekulasi di media sosial bahwa mereka adalah mayat-mayat korban Covid-19.
Dengan berkendara jip dan perahu, polisi menggunakan pengeras suara portable, meminta orang agar tidak membuang mayat ke sungai. Pada Jumat, 14 Mei 2021, hujan menyingkap kain penutup mayat yang terkubur di tepi sungai di Prayagraj, kota di negara bagian Uttar Pradesh.
Mayat-mayat tampak mengambang di Sungai Gangga di Uttar Pradesh, India, Selasa, 11 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP).
K.P. Singh, perwira polisi senior, mengatakan pihak berwenang telah mengalokasikan tempat kremasi di tepi sungai Prayagraj bagi mereka yang meninggal karena Covid-19, dan polisi tidak lagi mengizinkan penguburan di tepi sungai.
Juru bicara pemerintah negara bagian itu Minggu, 16 Mei 2021, membantah laporan media lokal bahwa lebih dari 1.000 mayat korban Covid-19 ditemukan dari sungai dalam dua minggu ini. Tetapi lainnya mengatakan kematian Covid-19 di pedesaan justru meningkat.
Kementerian Kesehatan India pada hari Minggu, 16 Mei 2021, melaporkan 311.170 kasus yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir, turun dari 326.098 pada hari Sabtu, 15 Mei 2021. Kantor itu juga melaporkan 4.077 kematian lagi, sehingga total kematian menjadi 270.284.

Laporan situs independen, worldometer, menunjukkan sampai tanggal 16 Mei 2021 jumlah kasus Covid-19 di India mencapai 24.964.925 dengan 274.411 kematian. Dengan jumlah kasus ini India ada di peringkat ke-2 dunia dari 220 negara yang melaporkan kasus Covid-19, sedangkan berdasarkan jumlah kematian India ada di peringkat ke-3 dunia setelah Brasil dan Amerika Serikat (AS).
Kalangan pakar mengatakan, kedua angka tersebut hampir pasti jauh di bawah jumlah yang sebenarnya (ka/lt)/voaindonesia.com. []