Semarang - Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menggelar inspeksi mendadak (sidak) atau razia di kamar hunian, Sabtu malam, 13 Februari 2021. Mengejutkan, petugas menemukan barang terlarang seperti handphone dan pisau rakitan dalam sel penjara warga binaan.
Sidak dilakukan oleh Tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan dimulai pukul 19.00 WIB. Tim tersebut beranggotakan para pegawai staf dari berbagai bidang.
Kepala Lapas Semarang, Dadi Mulyadi menuturkan razia rutin tersebut dilakukan guna untuk meminimalisir adanya potensi ancaman gangguan keamanan dan ketertiban lapas. Sehingga bisa tercipta kondisi lapas yang kondusif dan jauh dari peredaran gelap narkoba, handphone dan barang terlarang lainnya.
Dari penggeledahan tersebut ditemukan dua buah HP, satu buah charger, satu buah headset, satu buah hitter, satu buah alat potong kuku dan sebuah pisau rakitan.
Mereka akan masuk register F, sudah kami pastikan kami sel isolasi. Isolasinya bisa satu minggu, bisa satu bulan.

Dadi Mulyadi memastikan pemilik atau penyimpan barang-barang itu diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku. "Mereka akan masuk register F, sudah kami pastikan kami sel isolasi. Isolasinya bisa satu minggu, bisa satu bulan," tegasnya.
Sementara, terkait temuan ponsel, meski razia tidak menemukan narkotika, namun petugas lapas tetap mendalami komunikasi dari pemilik. Langkah itu untuk memastikan tidak adanya perbincangan mengenai bisnis narkoba atau sejenisnya.
"Sebagian besar ponsel ini untuk menghubungi keluarganya. Tapi perlu saya sampaikan, lapas sudah memberikan fasilitas wartel umum untuk mereka," kata Dadi.
Baca juga:
- Anggota Komisi III DPR Dorong Vaksinasi di Lapas Jadi Prioritas
- Pasca Gempa, Warga Binaan Lapas Mamuju Mulai Diserang Penyakit
- Sebulan di Lapas, Aktivis Danau Toba Sebut Dirinya Tugas Belajar
"Ke depan, kami akan memperketat pemeriksaan barang-barang masuk dari para tamu, pengunjung, termasuk petugas," tambahnya.
Sidak tadi malam berakhir pukul 21.00 WIB. Meski begitu, Dadi menyatakan kegiatan sejenis akan digelar rutin maupun insidental di titik-titik yg dianggap rawan. Hal ini untuk penguatan integritas dan peneguhan komitmen Lapas Semarang bebas dari handphone, pungli dan narkoba. []