TAGAR.id, Jakarta - Jakarta disebut bukan lagi tujuan utama bagi para perantau. Hal itu berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS tahun 2023.
Berdasarkan data, wilayah yang jadi tujuan bagi para perantau justru adalah Jawa Tengah dengan angka 778.524 kemudian disusul Jawa Barat dengan angka 716.469.
Sementara itu, Jakarta justru berada di posisi kelima dengan angka migrasi yang masuk hanya sejumlah 212.457, sedangkan angka migrasi yang keluar dari wilayah Jakarta begitu tinggi mencapai angka 797.468.
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, merespons data yang dikeluarkan BPS. Kini, menurut dia, Jakarta hanya dijadikan sebagai tempat singgah untuk bekerja. Biasanya, perantau tinggal di wilayah yang berdekatan dengan Jakarta yakni Depok, Bekasi, dan Tangerang.
"Kalau dihitung pengunjung yang dari daerah itu boleh dikatakan tidak tinggal di Jakarta tapi tinggal di wilayah penyangga kayak Depok, Bekasi, Tangerang," kata Bang Doal, sapaan akrabnya, saat ditemui di sela kegiatan Dekranasda pada Jumat (25/4).
Rano menegaskan, Pemprov DKI Jakarta tak pernah melarang para perantau untuk datang dan tinggal di Jakarta, asalkan memiliki kemampuan yang mumpuni. Dia bahkan menyebut Jakarta siap ditinggali 50 ribu pekerja baru yang merantau dari berbagai daerah.
"BPS bilang tenaga kerja kan 15 ribu, kita bilang kita siap untuk 50 ribu malah, tapi ternyata tidak segitu hasilnya," ujar dia.
Meski begitu di sisi lain, lanjut Rano, pemerintah pusat kini sedang berupaya membangun Koperasi Merah Putih yang bertujuan agar desa terus berkembang sehingga dapat mengurangi migrasi warga desa ke kota.
"Pemerintah pusat sedang membangun Koperasi Merah Putih nih di semua desa, itu diharapkan apa? Desa tidak mengirim (perantau ke) urban," ujarnya. []