Hong Kong- Ribuan pengunjuk rasa Hong Kong menyalakan lilin dan meneriakkan slogan-slogan demokrasi. Aksi demo ini untuk memperingati tragedi berdarah di Tiananmen, China pada 1989 lalu. Peristiwa Lapangan Tiananmen merupakan sebuah rangkaian demonstrasi yang dipimpin mahasiswa yang diadakan di Lapangan Tiananmen di Beijing, Tiongkok antara 15 April dan 4 Juni 1989.
Aksi demo menentang penerapan UU keamanan negara terus merebak di Hong Kong
Aksi demo ini di tengah ketegangan dengan pemerintah Tiongkok untuk menerapkan sejumlah aturan hukum keamanan negara ke dalam undang-undang Hong Kong. Kerumunan massa ini bergerak menuju Victoria Park yang menjadi lokasi peringatan besar tragedi Tiananmen selama tiga dekade terakhir. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "Akhiri satu aturan partai" dan "Demokrasi untuk Tiongkok sekarang".
Baca Juga: Banyak Warga Hong Kong Tak Mau Disebut Orang China
"Kami hanya mengingat orang-orang yang meninggal pada 4 Juni, para siswa yang terbunuh. Apakah yang telah kami lakukan salah? Selama 30 tahun kami datang ke sini dengan damai dan wajar, setelah selesai sudah 'sayonara' (selamat tinggal)," kata Kitty, seorang ibu rumah tangga berumur 70 tahun, Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Kamis, 4 Juni 2020.
Aksi demo menentang penerapan UU keamanan negara terus merebak di Hong Kong. Polisi melakukan penangkapan di Mong Kok ketika mereka berusaha membubarkan para demonstran. "Beberapa pengunjuk rasa berpakaian hitam memblokir jalan di Mong Kok, Hong Kong. Polisi sekarang melakukan penangkapan," kata polisi di Twitter.

Aktivis senior Hong Kong, Lee Cheuk Yan menilai larangan memperingati Pembantaian Tiananmen adalah upaya pimpinan Hong Kong, Carrie Lam menunjukkan kesetiaan kepada China.
Peringatan 4 Juni telah menghantam saraf sensitif di Hong Kong, kota yang pernah dikuasai Inggris, tahun ini. Hal ini setelah pemerintah China bulan lalu mengumumkan untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional dan pengesahan RUU yang melarang penghormatan terhadap lagu kebangsaan Tiongkok.
Pemerintah China melarang peringatan tragedi Tiananmen. Di Beijing, keamanan di sekitar Lapangan Tiananmen, objek wisata populer di jantung kota, semakin diperketat. Pemerintah China memperbanyak penjagaan di Lapangan Tiananmen pada Kamis, 4 Juni untuk menghindari kerumunan massa.
Larangan peringatan juga diberlakukan pemerintah Hong Kong. Aktivis senior Hong Kong, Lee Cheuk Yan menilai larangan memperingati Pembantaian Tiananmen adalah upaya pimpinan Hong Kong, Carrie Lam menunjukkan kesetiaan kepada China.
Simak Pula: China Intervensi UU Hong Kong Soal Hukum Keamanan
Larangan ini tak mengurungkan niat para warga Hong Kong untuk memperingati tragedi Tiananmen. Ribuan orang, termasuk para pemimpin demokrasi terkemuka, berjalan menuju Victoria Park pada Kamis malam dan menyalakan lilin sebagai bentuk perlawan terhadap pemerintah China. []