Jakarta - Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai ekonom Rizal Ramli takut untuk berdebat secara terbuka membahas permasalahan utang negara menghadapi Menteri Koordinasi (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurutnya, Rizal Ramli acap kali menyampaikan informasi tanpa data akurat yang valid, maka itu belakangan ia mengurungkan niat untuk beradu argumen dengan Luhut, padahal sudah ditentukan tanggal untuk mereka berdua berdebat.
"Ha ha ha (tertawa), makanya sebagai tokoh masyarakat kalau ngomong mesti by data, jadi berhadapan dengan siapa pun enggak perlu takut," kata Irma NasDem saat dihubungi Tagar, Jumat, 12 Juni 2020.
Baca juga: Ruhut Sitompul: Rizal Ramli Tak Berani Hadapi Luhut Pandjaitan
Sebenarnya, jika RR punya niat baik terhadap bangsa dan negara, kenapa tidak tabayun sekaligus klarifikasi dengan LBP.
Dia berpendapat, sosok eks Menko Perekonomian Rizal Ramli yang kerap melemparkan isu ekonomi ke publik justru hanya membuat gaduh saja. Terlebih menggulirkannya di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Ia juga menyayangkan tak adanya niatan baik dari pria yang sering disapa RR itu untuk memberikan penjelasan dan solusi atas masalah setelah melemparkan isu, celakanya pernah salah menyampaikan data.
"Sebenarnya, jika RR punya niat baik terhadap bangsa dan negara, kenapa tidak tabayun sekaligus klarifikasi dengan LBP (Luhut Binsar Pandjaitan). Jangan cuma lempar isu dan bikin gaduh (seperti soal cuitan beliau terkait pinjaman Luar Negeri yang ternyata salah data dan akhirnya beliau klarifikasi )," ujar Irma.
Adanya kritikan dari Rizal Ramli yang ditujukan kepada pemerintah, bagi Irma bukanlah sebuah permasalahan. Menurutnya, siapa pun boleh menyampaikan kritik kepada pemerintah, namun tak asal kritik seperti yang dilakukan RR.

"Kritik boleh, menyerang pemerintah boleh, tapi untuk ekonom sekelas beliau, harusnya konstruktif, sehingga terlihat dan terasa elegance," tuturnya.
Baca juga: Ferdinand: Ilmu Ekonomi Luhut di Atas Rizal Ramli
Sementara, Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul meyakini Rizal Ramli tidak berani berdebat secara terbuka membahas permasalahan utang negara menghadapi Menteri Luhut Binsar Pandjaitan.
Diketahui, belakangan RR mengonfirmasi berhalang hadir, dengan memercayakan perdebatan yang direncanakan berlangsung pada 24 Juni 2020 nanti kepada jejaring aktivis yang mengatasnamakan Pro Demokrasi (ProDem).
"Enggak berani lah, kau (RR) mau debat juga debat saja lah, pakai masker, pakai sponsor ProDem," kata Ruhut Sitompul saat dihubungi Tagar, melalui sambungan telepon, Jumat, 12 Juni 2020.
Dia meyakini eks Menko Perekonomian itu hanya berani berkoar-koar dan membuat gaduh saja, namun dalam realitasnya tidak berani bertatapan langsung dengan Luhut untuk membahas perbaikan perekonomian Indonesia ke depan.
"Memang berani dia tatapan? Rizal Ramli mana bisa ngomong sama Luhut," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Luhut meminta agar pengkritik utang pemerintah untuk menemui dirinya. Dia pun meminta agar polemik utang negara tidak hanya dibicarakan di media sosial saja.
“Jadi kalau ada yang mengkritik kita, kita juga pengin ketemu. Jadi jangan media sosial saja,” tutur Luhut dalam webinar Selasa, 2 Juni 2020 lalu.
Tantangan Luhut tersebut disambut Rizal Ramli. Bahkan, Rizal Ramli menawarkan apabila kalah dalam berdebat nanti, dia berjanji tidak akan mengkritik pemerintahan.
Namun, sebaliknya, bila menang, dia meminta seluruh kabinet menteri ekonomi era Presiden Joko Widodo saat ini untuk mundur dari jabatannya.
Rizal Ramli sempat menyatakan tidak akan hadir dalam perdebatan yang jadwalnya diubah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dari sebelumnya Kamis, 11 Juni 2020 menjadi 24 Juni 2020.
Menurut Rizal, Luhut tidak berkoordinasi dengan dirinya. Kendati diundur, dia akan memercayakan perdebatan yang berlangsung pada 24 Juni 2020 nanti kepada jejaring aktivis yang mengatasnamakan Pro Demokrasi.
“Awalnya Rizal Ramli tidak setuju. Dia bilang tidak usah diladeni. Tapi, karena ditawarkan oleh promotor dari Prodem, akan berdebat satu paket dengan tim ekonomi Jokowi, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, maka dia (Rizal Ramli) mau,” ujar Juru Bicara Rizal Ramli, Adhie Massardi, dalam jumpa pers di bilangan Tebet, Rabu, 10 Juni 2020. []