Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI akan memproduksi satu juta masker untuk kebutuhan dalam negeri sebagai dampak penyebaran virus corona atau COVID-19, seperti yang ditargetkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"Targetnya satu juta masker di Maret ini, namun agak tertunda. Kalau untuk bikin diperkirakan cepat, mungkin seminggu sudah siap atau ready," ujar Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020 seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Corona Buat Harga Masker Melonjak, Permainan Kartel?
Untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya tak menggunakan bahan baku masker dari China, tapi dari Eropa. Bahan baku dari Prancis itu, menurutnya digunakan khusus untuk lapisan dalam masker.
"Bahan baku masker dari China untuk sementara habis, saat ini kita sedang pengadaan bahan baku dari Eropa," tuturnya.

Tingginya permintaan bahan baku masker ke negara Prancis dari berbagai negara, memang memakan waktu pengiriman. Hanya saja, saat ini kata dia bahan baku masker untuk Indonesia sudah dikirimkan.
"Kita lagi nunggu kedatangan bahan bakunya, [virus corona] ini berimbasnya kemana-mana juga karena di sananya permintaannya ke negara-negara lain juga," ucapnya.
Eko mengatakan pengadaan impor bahan baku masker itu dalam rangka antisipasi kebutuhan masker warga negara Indonesia (WNI). Di samping kebutuhan masyarakat sehari-hari, masker juga sebagai antisipasi untuk jemaah yang akan melaksanakan ibadah Haji, jika nantinya ada izin dari pemerintah Arab Saudi untuk melanjutkan ibadah Haji di Makkah.
Di tengah kepanikan masyarakat akibat COVID019, Menteri BUMN Erick Thohir berencana meningkatkan produksi masker Tanah Air. Karena keterbatasan bahan baku, ia mendatangkan bahan baku masker dari Eropa.
Atas hal tersebut, Erick Thohir meminta masyarakat untuk memahami jika harga masker di waktu mendatang mengalami kenaikan, mengingat bahan baku untuk membuat masker berasal dari Eropa bukan China. []