Jakarta – Roberto Rivellino, mantan pemain sepakbola timnas Brasil ini telah genap berusia 74 tahun. Pemain tengah yang jaya di era 1960-an hingga akhir 1970-an ini banyak menerima julukan dari para pecinta sepakbola.
Selain mendapat julukan karena kepiawaiannya menggiring bola di lapangan hijau, anak dari imigran asal Italia ini juga pernah mempopulerkan salah satu teknik menggiring bola yang hingga saat ini masih dipertontonkan oleh sejumlah atlet sepakbola ternama.
Sebelum menjadi atlet sepakbola profesional, Rivellino memulai kariernya dengan bermain di lapangan futsal. Ia bergabung dengan salah satu klub futsal di Barcelona, Clube Atletico Barcelona (1962).
O Rei do Parque
Rivellino mendapat julukan “O Rei do Parque” saat bergabung dengan klub futsal Corinthians yang merupakan rival dari klub dia sebelumnya, Clube Atletico Barcelona. Penampilan gemilangnya bersama Corinthians membuatnya mendapat tempat tersendiri di hati para fans klub tersebut.
Roberto Rivellino (Foto: en.wikipedia.org)
Hal tersebut membuatnya dijuluki sebagai “O Rei di Parque” yang berarti “Rajanya Parque”. Kata Parque diambil dari nama stadion klub Corinthians, Parque Sao Jorge atau yang saat ini bernama Estadio Alfredo Schurig di Sao Paulo, Brazil.
Flip Flap/Elastico
Flip-flap atau Elastico adalah teknik dribel bola untuk mengecoh pemain bertahan. Teknik ini dipopulerkan oleh Rivellino. Namun, pria berkumis tebal itu mengaku kalau teknik tersebut pertama kali dipertunjukan oleh rekan setimnya di Corinthians, Sergio Echigo.
Saat itu, pemain berdarah Jepang tersebut menunjukan sebuah teknik dribel kepada teman setimnya yang membuat mereka tergugah untuk mempelajarinya, termasuk Rivellino. Sejak saat itu, Rivellino mulai mempelajarinya dan mengembangkan teknik tersebut hingga populer sampai sekarang.
Dalam buku The Blizzard – The Football Quarterly, Rivellino menjelaskan kalau dia mulai mempelajarinya teknik tersebut sejak 1964.
“Saya belajar Elastico dari Echigo pada 1964,” ujar Rivellino, dikutip dari buku The Blizzard – The Football Quarterly.
Hingga saat ini, teknik Flip-flap/Elastico masih dipertontonkan oleh beberapa pemain sepakbola profesional seperti, Ronaldhino, Cristiano Ronaldo, hingga Zlatan Ibrahimovic.
The Tricolor Machine
Pada 1974, Rivellino bergabung dengan klub Fluminense, Rio de Janeiro. Sejak saat itu, Fluminense mulai meraih sejumlah prestasi dan mejuarai sejumlah liga seperti, Campenato Carica (1973), Trofeo Fadel-Fadel (1972), dll.
Rivellino berhadapan dengan pemain terbaik Zaire, Lobilo Boba, di Piala Dunia 1974 (Foto: fifamuseum.com/©Imago/Horstmüller)
Atas prestasi tersebut, Rivellino dianggap punya peran penting dalam pencapaian klub Fluminense. Bersama rekan setimnya, Doval, Pitinho, Gil, dan Carlos Alberto Tores, Rivellino mendapat julukan The Tricolor Machine.
Patada Atomica
Saat Timnas Brazil bertanding melawan Czechoslovakia pada gelaran FIFA World Cup 1970, Rivellino mencetak gol lewat tendangan bebas yang melesat kencang dan menjebol gawang Czechoslovakia. Sejak saat itu, ia mendapat julukan “Patada Atomica” atau “Tendangan Atom”. []