Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi banyaknya serangan bertubi-tubi dari pihak Istana terhadap eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Menurut dia, RI sudah salah kaprah lantaran gagal membendung penyebaran virus corona (Covid-19), ironisnya malah sibuk memberantas dialektika Gatot.
"Kelihatannya Gatot dijadikan new covid. Gagal berantas covid mau berantas Gatot. Kita bisa lihat seluruh strategi media Istana itu adalah bukan menjegal Gatot, tetapi menjebak Gatot, dan jebakan itu terlalu dangkal," kata Rocky Gerung dalam kanal YouTube-nya dikutip Tagar, Selasa, 29 September 2020.
Jadi buat apa membelokkan angin kalau musim itu menghendaki angin puyuh.
Rocky menganggap upaya dan ragam strategi Istana membendung Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tidak akan berhasil. Sebab, dia menjamin, KAMI diinvestasikan terbentuk sebagai gerakan politik moral.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Diusir, PA 212: Lagi-lagi Rezim Persekusi
"Upaya untuk mengepung Gatot hanya mungkin berhasil kalau politik moral ada di Istana. Jadi kalau yang menjebak moralnya jauh di bawah enggak ada yang akan terpengaruh. Jadi segala macam soal Gatot dalam dua hari ini akan dimunculkan ulang," ucapnya.
Rocky lantas menuding, segala macam serangan dari Istana sengaja diarahkan kepada Gatot Nurmantyo dan tokoh lainnya agar timbul kontradiksi sampai nantinya mengganggu perjuangan KAMI yang sedang sibuk mendeklarasikan diri di berbagai daerah di Indonesia.
"Sehingga seluruh perencanaan moral KAMI itu berantakan. Padahal itu ada permainan intelijen, kasak-kusuk politik uang pasti akan diturunkan untuk proyek itu. Tapi sekali lagi, proyek semacam ini akan berhasil kalau mereka yang melakukannya adalah mereka yang bersih," kata Rocky.

Baca juga: Polisi Didesak Tangkap Korlap Demo Penolak Gatot Nurmantyo
"Akan tetapi dalam keadaan Istana tidak mampu mengendalikan covid untuk menghasilkan kesetaraan warga negara dan ketidakmampuan Istana memperlihatkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah negara yang serius dalam demokrasi pasti gerakan pengepungan KAMI itu berantakan," ujar dia lagi.
Selanjutnya Rocky menduga sudah ada ruang rapat internal beserta agenda setting dari sang penguasa, untuk membuat konflik di daerah yang terkait dengan deklarasi KAMI hingga nantinya disudutkan sebagai gerakan makar.
"Ada tudingan terhadap Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin segala macam tidak ada gunanya. Jadi buat apa membelokkan angin kalau musim itu menghendaki angin puyuh," kata Rocky Gerung. []