TAGAR.id, Jakarta - Rose BLACKPINK menangis tersedu-sedu selama wawancara dengan surat kabar berpengaruh Amerika The New York Times (NYT) pada Sabtu, 23 November 2024 lalu. Pada momen itu, Rose berbagi tentang betapa tak mudahnya berada di titiknya saat ini.
"Saya merasa telah menunggu sepanjang hidup saya untuk merilis album ini," ungkap Rose tentang perasaannya saat merilis album solo pertamanya, "Rosie".
"Saya tumbuh besar dengan mendengarkan banyak artis wanita. Saya bisa memahami musik mereka, dan mereka membantu saya melewati masa-masa sulit. Saya bermimpi untuk merilis album suatu hari nanti, tetapi saya tidak pernah menyangka itu akan mungkin. Ketika saya pertama kali memulai seluruh proses ini tahun lalu, saya banyak meragukan diri saya sendiri," ucapnya.
Sejak belia, Rose sudah belajar apa itu pengorbanan. Lahir di Selandia Baru dari orang tua imigran Korea, Rose lalu pindah ke Australia saat berusia 8 tahun. Pada tahun 2012, saat baru berusia 15 tahun, ia mengikuti audisi untuk YG Entertainment atas rekomendasi ayahnya. Ia pun diterima, dan memulai hidupnya sebagai trainee.
Rose menggambarkan masa trainee-nya sebagai masa yang "kesepian". "Saya tidak mengerti kesepian yang harus saya lalui. Itu traumatis, tetapi saya bertahan," katanya.
Namun, Rose punya alasan tersendiri mengapa ia masih tetap bertahan meskipun mengalami kesulitan. "Jika saya gagal, saya harus kembali ke teman-teman Australia saya yang akan berkata, 'Ke mana saja kalian? Saya tidak mengerti apa yang kalian lakukan?'" dan "Mungkin karena saya telah datang terlalu jauh. Saya tidak ingin kembali ke Australia dan menjelaskan seluruh proses kegagalan saya," lanjutnya.
Lebih lanjut, Rose juga tak kuasa menahan air mata saat menyebutkan proses sulit menjadi idola K-Pop dan serangan terhadap artis wanita secara daring. Idol kelahiran 1997 ini menceritakan momen tersulit selama menjadi idol.
"Budaya penggemar K-Pop. Kami selalu dilatih untuk menampilkan diri dengan cara yang sempurna, dan itu sama ketika kami berkomunikasi dengan penggemar secara daring. Saya membuat semua orang tampak seperti gadis yang sempurna," tuturnya.
"Saya memiliki keinginan dan kebutuhan pribadi yang besar untuk membuat musik yang dapat saya pahami, album-album yang saya dengarkan saat tumbuh dewasa. Saya pikir artis harus rentan untuk melakukan itu, tetapi kami tidak dilatih untuk berbicara tentang emosi, perasaan, dan pengalaman kami," sambungnya.
Rose pun lantas menyinggung, "Ada pelecehan daring terhadap artis wanita." Ketika ditanya, "Apakah kamu pernah mengalami hal seperti itu?" Ia menangis. Rose menyebut penulisan lagu sebagai cara untuk melindungi dirinya dari segala bentuk pelecehan dan perundungan.
"Penulisan lagu datang kepada saya seperti berkah ketika saya benar-benar membutuhkannya, dan ketika saya benar-benar menghadapi masalah besar dan menuangkannya ke dalam sebuah lagu, (masalah) itu akan meninggalkan pikiran saya," jawabnya.
Sebagai informasi, Rose akan segera merilis album solo perdananya pada tanggal 6 Desember mendatang. Ia pun telah merilis dua lagu yang menjadi bagian dari album tersebut, yakni "APT" dan "Number One Girl". []