Jakarta - Sejumlah warganet beramai-ramai menggelontorkan aksi boikot terhadap laman Wikipedia yang dinilai memberikan informasi yang salah mengenai sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI). Sebelum tagar #BoikotWikipedia ramai dan masuk ke jajaran trending topic di media sosial Twitter, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo telah mendesak sejarawan untuk ikut andil meluruskan artikel tersebut.
Melalui cuitan di Twitter, Roy Suryo mengunggah dua gambar hasil tangkapan layar perbedaan yang ada dalam artikel Wikipedia berjudul Pembantaian di Indonesia 1965-1966. Dalam sorotannya, praktisi multimedia dan telematika itu menilai terdapat perbedaan 180 derajat dalam artikel yang telah disunting tersebut.
"Tulisan di Wikipedia ini ditengarai dimulai semenjak 10th silam (20/08/10) oleh Mauliddin Mutz (?) & diedit terakhir 18 jam lalu (02/06/20) oleh Lord Yeager (?). Bila dilihat rekam pengeditannya, Artikel ini cukup “meriah” karena diedit oleh banyak orang sampai sekarang," tulis Roy Suryo dalam cuitannya, dikutip Tagar pada Kamis, 4 Juni 2020.
Selain menyoroti banyaknya versi suntingan yang ada dalam laman Wikipedia, Roy Suryo mengajak para sejarawan memberikan informasi yang sebenarnya atas tragedi berdarah dan keberadaan PKI di Indonesia.
"Indonesia Negara Demokrasi, shg kebebasan berpendapat (Orang bisa menulis di Wikipedia, spt saat ada “Sejarah Sunda Empire” dulu Wajah menyeringai). Namun apabila “sejarah” yg ditulis berbeda 180° dgn yg sdh diajarkan, sebaiknya Sejarawan2 angkat bicara," kata dia.
Cuitan Roy Suryo mengenai kisruh artikel PKI di Wikipedia. (Foto: Twitter/KRMTRoySuryo2)
Artikel Wikipedia yang dianggap bermasalah tersebut memantik reaksi banyak pihak lantaran dianggap menyamarkan sejarah mengenai PKI. Terlebih, artikel tersebut juga menyertakan gambar Presiden Soeharto dan Logo Palu Arit khas komunis.
Sejumlah warganet kemudian menggelontorkan aksi boikot dengan tagar #BoikotWikipedia di media sosial Twitter. Hingga Kamis sore, 4 Juni 2020 tagar tersebut berhasil masuk ke jajaran trending topic di Twitter Indonesia.
Baca juga: Babak Baru Kasus Bendera PKI di Kampus Unhas Makassar
Belakangan, pihak penyunting Wikipedia mengembalikan artikel Pembantaian di Indonesia 1965-1966 ke versi lamanya, serta menghapus Logo PKI dan gambar Presiden Soeharto. []