Jakarta - Pakar telematika Roy Suryo meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh beredarnya video kelompok teroris yang mengaku sebagai Mujahidin Poso, lalu mengajak para jihadis Indonesia untuk memerangi musuh Allah dan menghabisi nyawa para bantuan polisi (Banpol).
"Karena meski yang mengucapkannya disinyalir adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora (pengganti Santoso di MIT), kita jangan cepat-cepat terprovokasi dulu," kata Roy Suryo kepada Tagar, Senin, 20 April 2020.
Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) harus segera menyelidiki ini agar tidak menimbulkan kecemasan di masyarakat.
Mantan politikus Partai Demokrat itu berharap tidak ada tokoh publik ataupun politisi menggunakan embel-embel video teroris mengancam polisi, dan dipakai untuk mengambil keuntungan dengan membuat kontroversi baru di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Politisi PSI Posting Video Teroris Poso Ancam Polisi

"Biarlah Tim Cyber Polri yang memastikannya saja terlebih dahulu. Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) harus segera menyelidiki ini agar tidak menimbulkan kecemasan di masyarakat," ujarnya.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu juga menilai wajar saja apabila masyarakat mendesak pemerintah untuk segera mengambil sikap dan meringkus kelompok teroris yang berada dalam video tersebut.
"Desakan ke Menteri Pertahanan RI Prabowo, Menkopolhukam Mahfud Md, bahkan Presiden Jokowi di sosmed, wajar saja karena masyarakat butuh perlindungan dari negara," ucapnya.
Baca juga: Ini Nama Dua Teroris Poso, Satu Tertembak Mati, Satu Tertangkap Hidup
Sementara, pengamat intelijen Stanislaus Riyanta meyakini pria yang berada dalam video tersebut adalah pimpinan Mujahidin Indonesia Timur atau MIT, Ali Kalora.
"Video itu propaganda sekaligus teror kepada masyarakat agar ikut memusuhi pemerintah dan ikut bersimpati gerakan MIT," kata Stanislaus kepada Tagar, Senin, 20 April 2020.
Dia meyakini kelompok teroris dalam video tersebut merupakan kelompok jaringan ISIS. "MIT berbaiat setia kepada ISIS, fakta juga jelas di video tersebut ada atribut bendera yang sama dengan yang digunakan ISIS," ujar Stanislaus.
Sebelumnya, sebuah video singkat berdurasi sekitar 1 menit memperlihatkan seorang pria berjanggut dengan berlatar bendera hitam tersebar melalui media sosial Twitter.
Pria yang mengaku sebagai anggota kelompok Mujahidin Poso itu mengajak para jihadis untuk berjuang di jalan Allah dan mengancam akan menghabisi nyawa para bantuan polisi yang ada di Poso.
"Salam, kami dari Mujahidin (teroris) Poso untuk kalian semua mujahidin di Indonesia untuk bersabar dan teguh di atas jalan jihad, tetap berusaha untuk memerangi musuh-musuh Allah dimanapun kalian berada," ucap pria tersebut sambil mengacungkan tangan ke arah kamera. []