Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, telah mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp139,4 triliun untuk mendukung program swasembada pangan pada tahun 2025. Anggaran ini akan digunakan untuk berbagai program strategis yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan pernyataan ini setelah mengadakan rapat koordinasi bidang pangan di Kantor Kementerian Perdagangan. Agenda rapat berfokus pada program dan anggaran Kemenko Pangan serta kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasinya. Menko Zulkifli menekankan pentingnya kerja sama yang kuat antar kementerian dan lembaga untuk mencapai tujuan swasembada pangan.
Anggaran sebesar Rp139,4 triliun akan tersebar di beberapa kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), serta dana pupuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, dana desa juga dialokasikan sebesar Rp16,259 triliun untuk mendukung ketahanan pangan.
Program swasembada pangan tidak hanya berfokus pada satu jenis bahan pokok, melainkan mencakup berbagai komoditas seperti beras, jagung, tebu, kacang kedelai, kopi, dan kakao. Menko Zulkifli menambahkan bahwa pengembangan komoditas cokelat dan kopi menjadi prioritas karena merupakan produk unggulan Indonesia. Program ini juga akan mencakup pengembangan cabai dan bawang.
Dengan alokasi anggaran yang telah direncanakan, pemerintah berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi pangan dalam negeri, terutama untuk komoditas strategis. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi berbagai tantangan dan mendukung ketahanan pangan nasional secara efektif.