Jayapura - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura menyatakan kesiapannya mengantisipasi masuknya virus corona atau diistilahkan Covid19. RSUD Jayapura pun telah menyiapkan ruang isolasi untuk pasien yang terpapar virus corona. Ini menyusul Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Indonesia terpapar virus itu, di Jakarta, Senin 2 Maret 2020 lalu.
Seluruh rumah sakit rujukan di 34 provinsi di Tanah Air pun diminta untuk mempersiapkan ruang isolasi serta peralatan medis, guna menangani apabila ada warga terindikasi virus yang berasal dari China tersebut. Namun, bagaimana dengan Papua?
RSUD Jayapura sendiri menjadi rujukan, juga RSUD Merauke dan Nabire.
Kepala RSUD Jayapura dr. Aloysius Giyai menyebut, ada tiga rumah sakit yang ditetapkan menjadi rujukan suspect virus corona di Papua. Ketiganya yakni RSUD Jayapura, RSUD Merauke, dan RSUD Nabire. Kini, masing-masing rumah sakit tengah mempersiapkan ruang isolasi lengkap dengan peralatannya.
“Sejak merebaknya virus corona, pihak Dinkes Provinsi Papua telah melakukan rapat koordinasi semua lintas sektor untuk menanganinya. RSUD Jayapura sendiri menjadi rujukan, juga RSUD Merauke dan Nabire,” kata dr. Aloysius Giyai yang juga menjabat Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Papua ini kepada Tagar di ruang kerjanya, Rabu 4 Maret 2020.
Giyai mengatakan jika Tim Covid19 telah dibentuk di tiga rumah sakit yang menjadi rujukan di Papua. Tim ini terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam seperti paru-paru, anestesi, dan jantung. Selain itu, dokter anak dan gizi serta radiologi juga masuk dalam tim.
“Tim ini diketuai oleh dokter ahli paru, karena berkaitan dengan pnemoni (radang paru). Anggotanya beberapa spesialis penyakit dalam. Tim ini akan tetap intens melakukan pertemuan,” kata Giyai.
“Peratalan, masker dan alat pelindung diri seperti baju sudah kami siapkan 20 pasang. Kalau pasien nanti melampaui target pasien maka akan kami koordinasikan dengan Dinkes Pemprov dan pihak terkait soal penambahannya,” lanjutnya.
Mengantisipasi masuknya virus corona ke Papua melalui negara Papua New Guinea, kata Giyai, Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah berkoordinasi dengan pihak karantina dan Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN). Demikian juga dengan Pihak Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP).
“Kami apresiasi setinggi-tingginya pihak KKP yang telah memblokade pelabuhan laut dan bandara serta batas negara. Sehingga sampai detik ini kami sudah deteksi, dan seterusnya,” ujarnya.
Meski demikian, Giyai mengaku jika ruang isolasi suspect virus corona di RSUD Jayapura masih dalam proses pembenahan. Dulunya ruangan khusus ini digunakan sebagai ruang isolasi bagi pengidap virus flu burung.
Ketua Tim Covid19 RSUD Jayapura, dr. Victor Paulus mengatakan, ruang isolasi suspect virus corona siap digunakan mulai dua pekan mendatang. Pihaknya masih membenahi ruangan tersebut serta fasilitasnya, sebagaimana standart yang ditetapkan World Health Organization (WHO).
“Angka kematian yang ditimbulkan virus corona 2 sampai 3 persen, setelah terkena. Ini lebih rendah dari sindrom represi pernafasan akut. Namun kita himbau agar masyarakat menjaga hidup sehat. Selalu cuci tangan dan hindari bepergian ke negara yang dinyatakan terpapar virus corona atau daerah terdampak virus itu,” imbaunya.
Victor meminta kepada masyarakat agar melaporkan kepada RSUD Jayapura atau klinik terdekat, apabila ada anggota keluarga atau tetangganya yang mengalami gangguan pernafasan akut disertai demam tinggi. Sebab, hal tersebut merupakan indikasi suspect virus corona. []