Rumah Isolasi Corona Senilai Tiga Miliar di Semarang

Rumah dinas Wali Kota Semarang disulap menjadi rumah isolasi PDP kasus virus corona.
Rumah dinas Wali Kota Semarang dijadikan ruang isolasi untuk merawat pasien yang diduga terpapar virus corona berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). (Foto: Tagar/Yulianto)

Semarang - Pemerintah Kota Semarang menyiapkan Rp 3 miliar guna membangun rumah isolasi virus corona yang memanfaatkan rumah dinas (rumdin) wali kota. Langkah ini untuk antisipasi membeludaknya pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Semarang.   

Kami targetkan Kamis, 26 Maret 2020, pekerjaan fisik terpasang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Rianung menuturkan pengerjaan ruang isolasi di rumah dinas yang berlokasi di Jalan Abdul Rahman Saleh, Ngaliyan, mulai dilakukan hari ini. 

“Ya, hari ini kami langsung kerja di rumdin wali kota. Juga untuk cek progress pekerjaannya. Kami targetkan Kamis, 26 Maret 2020, pekerjaan fisik terpasang,” kata Rianung, Selasa, 24 Maret 2020.

Pekerjaan fisik itu di antaranya pembuatan kamar-kamar yang disekat sedemikian rupa di ruang aula rumdin. “Nanti ukurannya, masing-masing 2 x 2,5 meter persegi, sebanyak sekitar 120 kamar kami buat,” ujar dia.

Fasilitas yang disiapkan jaringan listrik, blower ruangan, pendingin ruangan untuk mendukung sirkulasi udara dan fasilitas lain yang juga segera dilengkapi. “Kamar-kamar sebagian besar berada di aula rumdin. Ditambah di ruang tamu rumdin, akan dibuat tujuh ruangan," tuturnya.

Rianung menambahkan dana Rp 3 miliar hanya untuk pembuatan kamar perawatan di rumdin wali kota saja. Sedangkan ruangan perawatan serupa di Kantor Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kota Semarang dibuat oleh RSUD KRMT Wongsonegoro.

“Ada sebanyak 35 pekerja yang mengerjakan saat ini. Mereka istirahat dan menginap untuk mengejar target waktu yang ada,” ucap dia. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang Abdul Hakam menuturkan ruang isolasi di rumdin maupun diklat akan diperuntukkan bagi pasien PDP kondisi stabil. “Rumah sakit yang tidak mampu menerima pasien lagi akan ditampung di dua tempat itu," ujar dia. 

Juga untuk orang dalam pemantauan (ODP) yang tidak bisa dikarantina di rumah secara maksimal. "Karena ODP harus di rumah selama 14 hari. Supaya penularannya tidak bertambah banyak. Yang ODP tidak patuh kami siapkan di sana,” katanya.

Terkait dengan konstruksi, jadi tugas DPU untuk mewujudkannya. Sementara dinkes menyiapkan alat kesehatan, obat-obatan, termasuk alat pelindung diri bagi petugas medis.  

“Fasilitas kamar dibuat standar rumah sakit, demi keselamatan pasien dan tenaga medis. Dalam minggu ini semoga alat kesehatan bisa sampai ke rumdin," ucapnya. 

Sementara untuk petugas medis, dinkes akan dibantu pegawai kesehatan dari RS Tamtama dan RS Bhayangkara. “Dan untuk jumlah petugasnya akan disesuaikan dengan kebutuhan, sekitar 10-15 personel tenaga medis, terdiri dokter dan perawat,” kata Hakam. []

Baca juga: 

Berita terkait
Ruang Isolasi Covid-19 di Kota Tegal Penuh
Ruang isolasi di 2 RS rujukan Tegal sudah penuh dengan PDP Covid-19.
Gotong Royong Jawa Tengah Melawan Covid-19
Pandemi Covid-19 membuat elemen di Jawa Tengah gotong royong melakukan pencegahan. Bantuan materiel dan nonmateriel mulai mengalir.
Ruang Isolasi RSAM Bukittinggi Penuh, Dokter Kurang
Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi, Sumatera Barat, kekurangan ruang rawatan pasien isolasi. Dokter pun mengeluhkan kekurangan tenaga medis.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.